Komisi IX DPR Merespons Gagasan Erick Thohir Soal Health Tourism, Simak

Kamis, 06 Januari 2022 – 11:15 WIB
Anggota DPR RI Rahmad Handoyo. ANTARA/HO-Humas DPR RI/am.

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengapresiasi gagasan health tourism yang diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Pasalnya, gagasan ini akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia ke depan.

BACA JUGA: Erick Thohir: Perbedaan yang Dimiliki Indonesia Menjadi Kekuatan

“Gagasan health tourism ini menjadi momentum baik bagi pemerintah membangun ekosistem kesehatan di Indonesia,” Rahmad Handoyo, Kamis (6/1).

Menurut Rahmad Handoyo, gagasan tersebut sangat menjanjikan ke depan karena masyarakat Indonesia tidak perlu mengeluarkan uang dengan jumlah banyak untuk berobat ke negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura.

BACA JUGA: Kiai Asep Saifuddin: Erick Thohir Figur yang Disenangi Para Santri

“Nah, ini menjadi momentum yang baik, bahwa health tourism itu sangat menjanjikan, enggak perlu ke luar negeri. Enggak perlu ke negeri tetangga kalau seandainya fasilitas teknologi rumah sakit di tanah air memungkinkan. Itu suatu hal yang sangat positif,” kata Rahmad Handoyo.

Politikus PDIP ini mengatakan pembangunan rumah sakit internasional di Bali menjadi langkah tepat bagi Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN untuk memanfaatkan sebaik mungkin ke depan, baik pelayanan kesehatan maupun pariwisatanya.

BACA JUGA: Hebat, Aksi Prajurit TNI Ini Bikin Anak-Anak Papua Tampak Gembira

Kemudian sistem manajemen yang trademark-nya dengan negara lain tidak beda jauh. “Saya kira ini menjadi potensi kita minimal saudara kita warga negara Indonesia yang mendapat ujian sakit atau sebatas check up pun enggak perlu ke luar negeri. Oleh karena itu, ketika nanti dibangun di Bali, itu akan sangat positif,” ucap Rahmad Handoyo.

Menurut politikus asal Jawa Tengah ini, jika health tourism ini berjalan maka ada dua keuntungan yang didapatkan Indonesia, yakni menghemat devisa dan mendapatkan pemasukan dari kunjungan wisatawan mancanegara.

Rahmad Handoyo menambahkan gagasan health tourism ini patut mendapat sambutan baik, karena gagasan ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Komisi IX DPR RI soal memfasilitasi rumah sakit bertaraf internasional.

“Kami sambut positif kalau rumah sakit itu bisa dibangun di Bali,” sambungnya.

Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDIP itu menyarankan agar pemerintah tidak hanya membangun rumah sakit bertaraf internasional di Bali, tetapi juga di Jakarta sebagai pusat ibu kota negara. Sebab, hal tersebut akan menghemat devisa bangsa.

“Tidak hanya di Bali, kita bangun pusat-pusat rumah sakit berkelas internasional di Jakarta, misalnya ini akan sangat menghemat devisa kita,” harapnya.

Sejauh ini, kata Rahmad Handoyo, setiap tahun hampir Rp 100 triliun devisa Indonesia dibuang ke negara lain, hanya karena mau berobat atau hanya sebatas check up.

Angka ini, lanjut Handoyo tidak akan terbuang ke luar negeri kalau gagasan health tourism yang diinisiasi Erick Thohir berjalan.

Gagasan health tourism dengan pembangunan RS Internasional di Bali menjadi tanda pemantik untuk dimulai konsep wisata kesehatan.

“Bali adalah surga wisata dunia dan telah memiliki infrastruktur yang lengkap seperti bandara, tol, hotel, dan infrastruktur memadai lainnya,” ujar Rahmad Handoyo.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler