jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Sudewo mengingatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menyusun program kerja memerhatikan efektivitas dan efisiensi.
Menurutnya, kedua hal tersebut akan tercipta bila ada koordinasi antara dua lembaga dalam hal ini Kemenhub dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).
BACA JUGA: Pembatasan Transportasi Dilonggarkan, Bamsoet Minta Kemenhub Tetap Mengacu Protokol Kesehatan
Politikus Partai Gerindra itu mencontohkan adanya tumpang tindih yang menguras anggaran negara di satu program dengan tujuan tertentu.
Yakni, kata dia, saat Kemenhub mengalokasikan anggaran untuk membuat double track kereta dari Bogor-Sukabumi menelan anggaran Rp 493 miliar.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Bangun Tahap Dua RS Darurat Wisma Atlet
Sementara, sambungnya, Kementerian PUPR sedang membangun jalan tol Bogor-Sukabumi.
"Ini punya maksud dan tujuan yang sama, kemudian output yang hendak dicapai sama, tetapi sarana dan prasarana terlalu berlebih," kata dia dalam rapat kerja Komisi V DPR dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (23/6).
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: John Kei Beraksi Lagi, Orang Tua Demo Tolak PPDB Jakarta
Karena itu, dia menilai hal ini telah membuat overlap meskipun berbeda lembaga. "Jadi, tolong Kemenhub melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR supaya hal ini tidak terjadi," ungkapnya.
Dia mengatakan hal ini bisa saja terjadi di sektor dan tempat berbeda. Karena itu, Sudewo menyarankan perlunya peningkatan koordinasi antara Kemenhub dan Kementerian PUPR.
"Itu alangkah tepatnya kalau anggaran jalur ganda kereta Bogor-Sukabumi ini sementara diprioritaskan untuk penganggaran pembangunan kereta bandara Yogyakarta-Kulonprogo dalam rangka mendukung eksistensi bandara Yogyakarta yang baru," imbuhnya. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy