jpnn.com, JAKARTA - Komisi VI DPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam kerangka mempertanyakan road map, strategi dan cetak biru Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam dua tahun ke depan.
Hal itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto di Jakarta, Jumat (5/8).
BACA JUGA: Darmadi DPR Desak Kementerian ATR/BPN Perpanjang SHGB Milik AP2META, Begini Alasannya
Darmadi menepis agenda pemanggilan Mendag Zulhas hanya terkait aksi bagi-bagi minyak goreng yang dilakukan dengan putrinya beberapa waktu lalu.
“Mendag dipanggil bukan soal pembagian minyak goreng sama anaknya kemarin itu. Terlalu kecil jika DPR panggil karena hanya hal itu, tetapi kami mau tahu apa langkah ke depan untuk dua tahun yang tersisa, ungkap politikus PDIP itu.
BACA JUGA: Sidak di Pasar Malam Keputran, Mendag Zulhas Bawa Kabar Baik
Menurut Darmadi, pihaknya akan fokus mempertanyakan soal roadmap yang dibuat Mendag. Apakah hanya meneruskan yang lama atau ada perubahan roadmap.
Darmadi menegaskan hingga saat ini Mendag Zulhas belum bisa diukur kinerjanya berdasarkan sistem.
BACA JUGA: Menyulitkan Pelaku Usaha AC, Darmadi Komisi VI DPR Sebut Kebijakan Kemendag Inkonsisten
Sebab, belum melihat sistem apa yang dia tawarkan semenjak dilantik jadi Mendag. Jangan sampai jadi menteri tidak punya strategic planning (strategi perencanaan) yang akan datang.
“Sebab sampai sekarang kebanyakan hanya Program Oriented," sindir Bendahara Megawati Institute itu.
Darmadi juga menekankan agar Zulhas sebagai Mendag mampu membawa perubahan dan harus bisa membuktikan dia mempunyai kompetensi di bidang perdagangan.
"Bicara perdagangan bukan hanya dalam negeri, tetapi juga perdagangan luar negeri dan Bagaimana mengatasi munculnya Liberal Society di dunia. Tentu ini membutuhkan kapasitas pengetahuan yang kuat, dan dalam,” tegasnya.
Sekali lagi, kata dia, komisi VI DPR belum melihat secara konkret langkah Mendag Zulhas menahkodai kemendag dalam menangkap peluang termasuk menyelesaikan berbagai problem perdagangan antar kawasan bahkan global (ekspor-impor) baik komoditas maupun lainnya.
"Sampai saat ini Pak Menteri kelihatannya hanya bermain di gimmick marketing. Belum ada nampak perencanaan strategis ke depan," sindirnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji mengungkapkan pihaknya berencana memanggil Mendag Zulhas.
Hanya saja, lanjut Politikus Golkar itu mengatakan, pemanggilan Zulhas tak hanya fokus mengurusi polemik Zulhas membagikan minyak goreng sembari mengkampanyekan anak kesayangannya.
“Komisi VI DPR memang akan mengagendakan memanggil Mendag, tetapi tidak secara khusus karena acara tersebut,” kata Sarmuji.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari