jpnn.com, JAKARTA - Kalangan DPR RI menyambut positif langkah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang tengah fokus mengembangkan ketersedian energi bersih dan ramah lingkungan melalui proyek energi panas bumi.
Proyek tersebut didesign dalam kerangka menuju transisi energi dan keberlanjutan.
BACA JUGA: Selandia Baru-Indonesia Dorong Kerja Sama Pengembangan Energi Panas Bumi
“Upaya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dalam menghadirkan diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan di negara ini patut kita apresiasi dan diberikan dukungan yang memadai,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto saat jadi pembicara dalam diskusi bertema "Transisi Energi Bersih dan Keberlanjutan di Jakarta, Rabu (7/9/2023).
Lebih lanjut, Darmadi juga meyakini PGEO mampu untuk menghadirkan ketersediaan energi bersih dan ramah lingkungan bagi bangsa dan negara ini.
BACA JUGA: RI-Turki Dorong Kerja Sama Pengembangan Energi Panas Bumi
"Kami meyakini PGEO sebagai pelaku utama dalam industri energi panas bumi di Indonesia, yang memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam, tentu mereka mampu merealisasikan langkah itu," tegas Darmadi.
Selain itu, Darmadi juga mengatakan, jika dilihat dari sisi kemampuan teknologi dan struktur tim ahlinya, PGEO cukup mumpuni untuk menggarap proyek panas bumi .
BACA JUGA: Laba Bersih BTN Tumbuh 28,15 Persen, Darmadi Durianto DPR Merespons Begini
“Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi. Bukan sesuatu yang mustahil saya kira PGEO menggarap proyek energi panas bumi dengan dukungan teknologi dan tim ahli yang memadai," ujarnya.
Menurut Darmadi, keberlanjutan merupakan pilar penting dalam operasional PGEO. Dengan mengusung tema Energizing Green Future, PGEO menjunjung tinggi tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan proyek-proyek energi panas bumi.
Darmadi memandang PGEO tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka.
"Hal ini tercermin dalam upaya perusahaan untuk melibatkan komunitas lokal, melestarikan lingkungan serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab," ungkapnya.
Selain berkontribusi terhadap pasokan energi bersih Indonesia, kata dia, PGEO juga turut berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Dengan menggantikan sumber energi konvensional, energi panas bumi yang dihasilkan oleh perusahaan ini memiliki dampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global," ujarnya.
Darmadi berharap melalui inovasi terus-menerus dan kolaborasi lintas sektor, PGEO diharapkan menjadi pemimpin dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia.
"Melalui kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan penerapan praktik terbaik dalam industri, PT Pertamina Geothermal Energy berusaha untuk tetap menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia," tegas Darmadi.
Darmadi mengungkapkan PGEO juga memiliki kapasitas terpasang yang kuat dan jaringan area operasi yang luas. Memiliki kapasitas terpasang secara own operation sebanyak 672 MW, dan 1205 MW dari Joint Operation Contract (JOC) yang berasal dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang terbagi ke dalam 6 (enam) area operasi," terangnya.
"Dengan kapasitas terpasang sebesar itu, kita berharap PGEO dapat memberikan kontribusi positif dalam pasokan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masa depan negara dan planet kita," ujarnya.
Berikut 6 area operasi PGEO yang terdiri dari 13 Wilayah Kerja yang terbagi sebagai berikut:
a. Kamojang
b. Karaha
c. Lahendong
d. Gunung Sibualu-Buali
e. Gunung Sibayak-Sinabung
f. Sungai Penuh
g. Hululais
h. Lumut Balai & Margabayur
i. Way Panas
j. Pangalengan
k. Cibereum-Parabakti
l. Tabanan
m. Seulawah
2. Investasi dalam Teknologi dan Inovasi: PGEO telah berinvestasi dalam teknologi canggih dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas.
Mereka berupaya untuk mengoptimalkan proses ekstraksi panas bumi, penggunaan sumber daya, dan pengurangan limbah.
Inisiatif ini membantu memajukan teknologi energi panas bumi dan mendorong kemajuan industri.
3. Pengembangan Keberlanjutan: PGEO mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam semua aspek operasionalnya.
Mereka memprioritaskan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, perlindungan ekosistem, serta keterlibatan dengan komunitas lokal.
4. Kolaborasi dengan Pihak Strategis: PGEO menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga penelitian, universitas, dan mitra industri.
Kolaborasi ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya guna mendorong inovasi dan pengembangan industri energi panas bumi yang lebih kokoh.
5. Pendidikan dan Pelatihan: PGEO aktif terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih di bidang energi panas bumi.
Inisiatif ini berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang mendukung pertumbuhan industri dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat.
Diketahui, PGEO adalah sebuah perusahaan energi yang berfokus pada pengembangan, eksplorasi, dan produksi energi panas bumi di Indonesia.
Sebagai bagian dari kelompok usaha PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), perusahaan ini memiliki peran strategis dalam mendukung diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan di negara ini.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari