"Yang namanya olahraga profesional itu, tak boleh pakai uang daerah, apalagi uang negara," tegasnya yang ditemui sesaat sebelum mengikuti rapat kerja (Raker) tentang perpustakaan desa, Rabu (19/1) pagi.
Menurut Suartika, penggunaan APBD hanya diperbolehkan untuk olahraga amatir
BACA JUGA: Pirelli Tes Lintasan Basah
"Kalau sekolah sepakbola dan pembinaan olahraga lainnya, itu bisa dapat suntikan dana dari APBD," ujar wakil rakyat asal Bali ini.Ia memperkirakan, sekitar Rp 10-30 miliar uang APBD dihabiskan oleh (masing-masing) klub LSI pada setiap musim kompetisi
BACA JUGA: Persib Optimis Rebut Poin Penuh
Selalu ada dana anggaran non-teknis dan taktis yang tak jelas penggunaannya," katanya.Ditegaskan Suartika pula, LSI yang dikelola PT Liga Indonesia (LI) itu, harusnya (bisa) mencari anggaran sendiri
BACA JUGA: Manajer Persik Anggap Rp 4,5 M Terlalu Kecil
Atau, (entah) bagaimana caranyaYang namanya PT itu sudah swasta, dan harus berupaya mencari uang sendiri," tambah Suartika.Anggota Fraksi Partai Demokrat ini menambahkan, sebagian besar anggota Komisi X yang membidangi masalah olahraga, juga sependapat dengannya"Sore nanti Komisi X akan raker dengan Menpora, dan semuanya akan kami tegaskan kepada Pak Menteri," tandasnya.
Sesuai agenda, Komisi X memang akan menggelar raker dengan Menpora Andi MallarangengPerselisihan soal LSI dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menolak keberadaan Liga Primer Indonesia (LPI), juga akan dibahas dalam rapat yang rencananya dimulai pukul 14.00 WIB itu(sto/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diare, Tiga Hari Along Tak Latihan
Redaktur : Tim Redaksi