jpnn.com, SALATIGA - Ketua Tim Kunjungan Reses Komisi X DPR RI Djohar Arifin meminta masyarakat, terutama kaum guru dan pegawai perpustakaan yang ingin segera diangkat sebagai PPPK, tetap mengikuti prosedur.
Sebab, jika berada di luar jalur prosedur, pihaknya tidak mungkin dapat membantu.
BACA JUGA: Komisi X DPR RI Singgung Dua Ujung Tombak Membentuk Pendidikan Bermutu
"Ke mana pun kami pergi, masalahnya hampir sama. yaitu tentang pendidikan dan masalah guru PPPK. Termasuk usulan tenaga teknis perpustakaan masuk program guru honorer. Kami berharap mereka ikuti prosedur untuk bisa diangkat sebagai guru PPPK,’’ ujarnya.
Hal itu dikatakan Djohar seusai memimpin pertemuan dengan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Rachmadi dan dengan seluruh jajaran mitra kerja Komisi X DPR RI di Gedung Sekda Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (15/7).
BACA JUGA: Teco Siap Balik ke Indonesia
Permasalahan lain yang disuarakan para stakeholder di Salatiga adalah penerimaan murid baru PPDB. Hampir seluruh daerah yang dikunjungi Komisi X DPR RI merasa keberatan dan ketidakadilan dengan adanya sistem zonasi tersebut.
Dia menegaskan pihaknya akan mendorong kebijakan tersebut untuk ditinjau ulang dan menghasilkan keputusan yang lebih baik bagi seluruh pihak.
BACA JUGA: Google Sediakan 5 Program Pelatihan dan Beasiswa untuk Lulusan Baru
"Ini jadi kajian kami untuk perbaikan ke depan. Masalahnya sangat kompleks. Jadi, bukan satu dua masalah. Di daerah masalahnya lain. Kami inventarisasi semua dan dibahas bersama sehingga dapat suatu keputusan yang lebih baik," ujarnya.
Aspirasi selanjutnya adalah pegawai teknis perpustakaan yang sangat berharap dapat memiliki kesempatan yang sama dengan para guru honorer untuk dapat diangkat sebagai PPPK atau PNS.
Djohar menyatakan akan meminta pegawai honorer perpustakaan dapat memiliki kesempatan yang sama.
Selain itu, terkait aspirasi para perguruan tinggi yang hanya berkutat pada akreditasi, Djohar meminta inovasi ditingkatkan sehingga mahasiswa bisa berprestasi.
"Perguruan tinggi berinovasilah agar bisa menjual ilmu mereka sebagai produk ke dunia internasional. Saya berharap inovasi perlu digalakkan setiap perguruan tinggi agar bisa survive," ujarnya.
Mantan ketua PSSI ini menilai sebenarnya Salatiga memiliki potensi yang sangat bagus. Cuaca yang sejuk dan nyaman cocok dijadikan sebagai tempat pusat latihan sepak bola nasional.
Karena itu, dia mendorong pemerintah kota dan masyarakat mengembalikan kemanfaatan Kota Salatiga sebagai pusat latihan atlet olahraga nasional. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi