Komisi X DPR Memuji Capaian Atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo

Selasa, 07 September 2021 – 21:13 WIB
Peraih medali emas asal Indonesia Hary Susanto dan Leani Ratri Oktila berpose di podium saat upacara pemberian medali untuk bulutangkis ganda campuran Paralimpiade Tokyo 2020 di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Jepang, Minggu (5/9/2021). REUTERS/Athit Perawongmetha/rwa/cfo

jpnn.com, JAKARTA - Komisi X DPR RI memuji capaian atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

Sebab, atlet Indonesia mampu membawa pulang sembilan medali, terdiri dari dua emas, tiga perak, dan empat perunggu. 

BACA JUGA: Sambut Atlet Paralimpiade, Tagar #MenporaSambutPahlawan Trending Topik

Ini merupakan prestasi terbaik sepanjang keikutsertaan pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di dunia itu. 

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dalam rapat kerja di gedung DPR, Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan pembinaan atlet yang dilakukan NPC Indonesia, didukung Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. 

BACA JUGA: Pencapaian Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 Torehkan Sejarah Baru

"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Menpora dan seluruh jajaran atas pencapaian Paralimpiade 2020. Tadi Bapak Menteri bercerita, jam 4 pagi menjemput para atlet kita yang sudah memenangkan medali emas, medali perak dan medali perunggu dalam laga Paralimpiade di Tokyo," ujar Syaiful Huda dalam keterangan tertulisnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu berharap bonus untuk para atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo itu lancar.

BACA JUGA: Leani Ratri/Hary Susanto Tambah Medali Emas Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

“Semoga bonusnya lancar dan langsung bisa ditransfer ke seluruh para atlet kita," ungkap Huda. 

Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti menilai capaian Indonesia di Paralimpiade Tokyo merupakan hasil dari kebijakan Menpora Amali terkait pembinaan olahraga prestasi yang terus berlangsung meski di era pandemi Covid-19.

“Saya ucapkan selamat atas perolehan medali di Paralimpiade yang baru saja selesai, luar biasa. Saya merasa bahwa prestasi itu tidak bisa dicapai kalau menterinya bukan Pak Menteri yang sekarang," kata Agustina.

“Selama ini sulit mendapatkan prestasi karena alasannya keterbatasan anggaran keterbatasan kewenangan, tetapi di tangan Pak Menpora yang satu ini, ya itu menjadi tantangan, tetapi Menpora ini semua dicari solusinya.”

Sementara itu, Zainudin Amali menuturkan bahwa prestasi Indonesia di Tokyo merupakan capaian terbaik sepanjang keikutsertaan Paralimpiade. Pada edisi sebelumnya di Rio de Janerio, Brasil, 2016, Indonesia hanya mampu meraih satu perunggu dan finis di peringkat ke-76.

Namun nyatanya kontingen Indonesia bercokol di peringkat ke-43 di Tokyo, padahal di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Indonesia hanya ditargetkan tembus posisi ke-60.

“Ini loncatan yang sangat luar biasa karena pada saat Paralimpiade di Rio de Janeiro tahun 2016, kita hanya mengirimkan sembilan atlet. Kalau yang sekarang 23 atlet yang lolos kualifikasi. Ini artinya target Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 sudah melampaui target yang awalnya peringkat 60, tetapi hasilnya kita meraih peringkat 43,” tuturnya.

Menpora Amali juga menyampaikan bahwa prestasi yang ditorehkan kontingen Indonesia di Tokyo itu tak lepas dari komitmen pemerintah yang tidak membeda-bedakan fasilitasi antara atlet disabilitas dan non-disabilitas.

"Pemerintah tidak membedakan atlet Paralimpiade dengan Olimpiade. Semua kami fasilitasi, dari mulai try out sampai ikut kualifikasi difasilitasi oleh pemerintah," tutup dia. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler