JAKARTA - Perbedaan pendapat menjelang kongres benar-benar sulit disatukanMasing-masing pihak bersikukuh berada dalam posisi benar
BACA JUGA: Maradona Ditawari Latih San Lorenzo
Tadi malam, di hadapan pendukungnya yang dikenal dengan kelompok 78 dalam salah satu acara di Jakarta, George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap akan maju dalam pencalonan Ketum dan Waketum PSSI periode 2011-2015 meski dengan jelas FIFA sudah melarang
"Saya pernah sampaikan kepada pecinta sepak bola dan pemilik suara, manakala saya dipercaya maka saya tidak akan lari dari amanah itu," ujar George Toisutta yang disambut tepuk tangan meriah dari pendukungnya
BACA JUGA: Tanpa Bayaran, Musim Depan Gelap Gulita
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menyatakan, di tengah perdebatan yang saat ini terjadi dirinya akan maju tapi dengan tetap menggandeng FIFA
BACA JUGA: Jaga Stamina, Djokovic Gandeng Ahli Nutrisi
"Saya tahu ada pertentanganSatu kata untuk itu adalah komunikasiMUngkin kelompok 78 suara kurang membuka ruang komunikasi dengan FIFAKita jelaskan kondisi tang sebenarnyaINi langkah-langkah yang kita lakukan," lanjutnyaGeorge menegaskan, sebagai anggota militer dirinya pantang" melanggar aturan"Jangan sampai melanggar asasPemilik suara juga sepakat tidak lakukan hal-hal yang dilarang FIFASekali lagi kita harus terus berkomunikasi," tegasnyaJenderal yang juga Ketumm PB PJSI (Persatun Judo Seluruh Indonesia ) itu menegaskana taa asas adalah prinsip yang tidak oleh dilanggar"Saya siap melakukan yang terbaik sesuai kemampuan saya dan teman-teman tahu kemampuan saya," sambungnya.
Mengenai banyaknya calon yang muncul dalam perebutan posisi Ketum PSSI George menyambut gembiraSemakin banyak calon menurut George berarti semakin banyak kritik dan pendapat yang masukDan siapapun yang nantinya terpilih pasti akan disupport
Secara khusus George juga menyatakan terima kasih kepada Ketua Komite NOrmalisasi (KN) Agum GUmelar yang sudah memperjuangkan namanya dan tiga figure lainnya ke FIFA agar diperbolehkan dicaloankan"Kita berterimaskasih kepada Pak AgumPak Agum tidak gagalKita jangan salahkan Pak Agum kalau tidak puas," cetusnya.
Arifin Panigoro yang mendampingi George lebih banyak membeberkan program-program yang sudah disiapkan saat memimpin PSSIBos Medco Group itu mengungkapkan sederet program sudah disusunDi antaranya yang tertuang dalam buku putih yang diterbitkan tahuna laluDua hal yang ditekankan Arifin adalah penerapan sport science dan pembinaan usia dini
"Kita tidak usah melihat ke belakangKita kerjakan yg terbaikKalau perlu minta bantuan siapapun," kata Arifin
Dia mengungkapkan, untuk sport science secara khusus dirinya sudah berkomunikasi dengan ahlinya dari Australia yang saat ini sport institute nya menjadi salah satu yang terbaik di dunia"Saya sudah berkomunikasi dengan perdana menteri Australia dan kedubes," ungkapnya
Sementara itu, Komite Normalisasi (KN) sendiri saat ini sudah tidak satu suara menyikapi masuknya nama George Toisutta dan Arifin PanigoroAnggota KN Joko Driyono kepada wartawan di Jakarta menegaskan jika dua bakal calon itu tidak usah diverifikasi Itu sesuai instruksi surat FIFA
"Saya tegaskan tidak bolehIni pernyataan Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar, bukan pernyataan sayaJadi, memang tidak bolehContoh saja saya, saya dicalonkan sebagai Exco dari Lamongan, maka saya tidak boleh diverifikasi," ujar JokoTapi, untuk penjelasan lebih detil tentang hasil verifikasi tim KN, pria yang juga menjabat acting Sekjen PSSI itu mengatakan sebaiknya menunggu hingga pengumuman pada 29 April besok"Biar semua jelas dan tidak sepotong-potong," lanjutnya
Tapi pernyataan Joko dan Agum tersebut berbeda dengan pernyataan anggota KN lainya Dityo PramonoPria yang juga Ketua Umum PSPS Pekanbaru mengatakan dirinya sudah memverifikasi dua nama itu dan menyatakan tidak benar jika KN tidak memverifikasinya
"Siapa yang mengatakan dilarangTidak ada larangan untuk memverifikasiNantinya, hasil verifikasi akan kami bawa ke rapat pleno sebelum pengumuman 29 April," ungkap Dityo
Perbedaan sikap di tubuh KN ini mendapatkan tanggapan dari para pemilik suaraSalah satunya Ketua Perseba Bangkalan Imron Abd FattahDia menganggap perbedaan di lembaga itu semakin menjelaskan kredibilitas KN"BegitulahDi internal KN sendiri tidak satu suaraDi satu sisi anggota berpegang pada Statuta FIFA, di sisi lain ada anggota KN yang tetap memaksakan kehendaknya dengan keinginannya sendiri tanpa memperhatikan anggota pemilik suara," tutur Imron
Posisi KN semakin sulitSebab mayoritas pemilik suara terus melakukan perlawananKetua KN Agum GUmelar yang berpegang teguh pada instruksi FIFA malah dianggap menghalang-halangi keinginan pemilik suara yang" menginginkan perubahan
Pemilik suara mendesak agar Agum meletakkan jabatannya sebagadai Ketua KNMantan Danjen Kopassus itu dianggap tidak bisa melaksanakan kongres sesuai dengan Statuta FIFA, Statuta PSSI, dan Standard Electoral Code FIFA"Lebih baik mundur kalau Agum tidak bisa melaksanakan keputusan yang ada," urai anggota Kelompok 78 pemilik suara PSSI, Usman Fakaubun yang juga anggota Komite Pemilihan yang tidak diakui FIFA
Kelompok 78 pemilik suara PSSI sebelumnya telah memberi tenggat waktu 1 x 24 jam kepada Agum untuk menggelar rapat plenoDesakan itu muncul karena Agum mematuhi keputusan FIFA yang menyebutkan bahwa Komite Normalisasi sekaligus menjadi Komite PemilihanPadahal, pemilik suara telah membentuk Komite Pemilihan lewat kongres yang digelar pada 14 April lalu"Komite Normalisasi itu kolegialBerarti, yang namanya ketua tidak punya kewenangan untuk vetoHarus diambil dengan voting," ujar tegas Usman
Dia menegaskan, Kelompok 78 tidak akan menggelar kongres tandinganKelompok 78 akan mengikuti kongres sesuai aturan yang adaSindiran Agum agar mundur sebelumnya dinyatakan Ketua KP Harbiansyah Hanafiah"Kalau saya jadi Pak Agum, saya akan mundur dari posisi ketua KN karena tidak bias mengatasi situasi yang terjadi," kata Harbiansyah.(ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balotelli Bisa Revans pada Dzeko
Redaktur : Tim Redaksi