Komjen Paulus Waterpauw: Tindakan KKB di Papua Sudah Sangat Mengerikan

Senin, 10 Mei 2021 – 16:22 WIB
Kabaintelkam Mabes Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw. ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Komjen Paulus Waterpauw menyatakan tindakan kekerasan dan aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sudah mengerikan.

Oleh karena itu, mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua itu menegaskan pemerintah melabeli KKB sebagai teroris.

BACA JUGA: Teroris KKB Bakar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

"Perbuatan mereka itu sudah sangat mengerikan," kata Komjen Paulus Waterpauw di Jakarta, Senin (10/5).

Menurut Paulus Waterpauw, kejahatan-kejahatan yang dilakukan KKB tidak hanya tertuju kepada aparat keamanan, tetapi juga menyasar warga sipil, tenaga kesehatan, pendidik hingga pembakaran atau perusakan sejumlah fasilitas umum.

BACA JUGA: Usai Serangan KKB, Aktivitas Warga di Ilaga Normal Kembali di Bawah Perlindungan TNI dan Polri

Komjen Paulus bahkan mengatakan saat terakhir kali ke Yahukimo, Papua, dia mengetahui seorang pekerja yang sedang membawa batako dipanah oleh KKB. Setelah jatuh, katanya, korban kemudian dihabisi menggunakan kapak.

"Setelah menghabisi korban, mayatnya dibuang ke kali. Perbuatan mereka itu sangat mengerikan," ujar jenderal bintang tiga Polri itu.

BACA JUGA: KKB Lebih Bengis, Solid, Bersenjata Canggih, Mampukah Densus 88 Menaklukkannya?

Pauluw Waterpauw menyatakan perlu diingat bahwa KKB hanya kelompok kecil dan bukan mewakili masyarakat Papua.

Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak terutama masyarakat Papua agar tidak terbawa perasaan dengan pelabelan teroris kepada KKB.

Sebab, kata Paulus Waterpauw, pelabelan KKB sebagai teroris ditujukan khusus kepada kelompok tersebut dan bukan masyarakat Papua secara umum.

"Itu kelompok saja. Mereka harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Itulah sebabnya mereka dicari," tuturnya.

Demikian juga dengan kelompok lain yang dipantau oleh Polri.

Menurut dia, ada sekitar empat hingga lima kelompok.

Hanya saja, prosesnya tidak langsung diumumkan dan diputuskan karena harus lewat pengadilan.

"Hari ini sedang diuji di pengadilan atau disampaikan daftar-daftar itu dengan berbagai tuntutan perbuatan mereka yang kemudian akan diputuskan oleh hakim," ujar jenderal kelahiran Fakfak, Papua Barat, itu. Paulus Waterpauw meminta masyarakat untuk tetap sabar dengan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Polri Serbu Markas KKB, 5 Anggota Kelompok Lekagak Telenggen Tewas


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler