Usai Serangan KKB, Aktivitas Warga di Ilaga Normal Kembali di Bawah Perlindungan TNI dan Polri

Sabtu, 08 Mei 2021 – 05:30 WIB
Petugas keamanan dari unsur TNI/Polri melakukan penjagaan di Masjid Al Ikhlas, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (7-5-2021). ANTARA/HO-Satgas Nemangkawi

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Satgas (Kasatgas) Humas Nemangkawi Kombes Pol. M. Iqbal Alqudussy menyebutkan kondisi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat, normal kembali pascaterjadinya serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dia menegaskan bahwa warga sudah mulai beraktivitas kembali dengan aman dengan perlindungan dari TNI dan Polri.

BACA JUGA: KKB Lebih Bengis, Solid, Bersenjata Canggih, Mampukah Densus 88 Menaklukkannya?

"Setelah kontak senjata, masyarakat beraktifvitas kembali dengan aman di bawah perlindungan TNI/Polri," kata Iqbal saat dikonfirmasi, Jumat (7/5).

Menurutnya, warga melakukan aktivitas jual beli di pasar tradisional Distrik Ilaga. Selain itu, aktivitas umat Islam menjalankan ibadah juga berjalan dengan aman.

BACA JUGA: Irjen Mathius Fakhiri: TNI dan Polri Tidak akan Mundur Selangkah pun Memburu KKB

"Pelaksanaan kegiatan ibadah berlangsung aman dan personel TNI/Polri juga melaksanakan pengamanan di Masjid Al Ikhlas, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak," ujar Iqbal.

Sebelumnya, KKB melancarkan aksi teror dengan melakukan penembakan ke Polres Puncak, Papua.

BACA JUGA: AKBP Era Adhinata Tegaskan Mimika Aman dari Gangguan KKB

Menurut Iqbal, penembakan tersebut dilakukan oleh tiga kelompok KKB yakni Legakak Telenggen, Larie Mayu, dan Mamboan. "Mereka sengaja membuat teror di tengah masyarakat," tegas Iqbal.

Dia juga memastikan bahwa tidak ada warga Ilaga yang mengungsi terkait dengan baku tembak tersebut.

"Tidak ada pengungsi di Ilaga, yang ada adalah masyarakat mengamankan diri dari serangan KKB. Setelah aman, masyarakat beraktivitas kembali," kata Iqbal.

Sementara itu, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukkam) Mahfud MD telah memasukkan KKB sebagai kategori kelompok teroris.

Dengan masuknya KKB sebagai organisasi teroris, Polri berencana menurunkan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Tanah Papua guna memperkuat Satgas Operasi Nemangkawi.

Anggota TNI/Polri melaksanakan Operasi Nemangkawi dalam rangka memelihara keamanan Papua dari ganggu KKB.

Dalam kurun waktu tiga pekan terakhir, KKB makin intensif melakukan aksi kekerasan di Kabupaten Puncak, Papua.

Anggota KKB menembak dua orang guru, yakni Oktavianus Rayo (42) dan Yonathan Rande (30).

Oktavianus ditembak pada Kamis (8/4), sedangkan Yonathan, Jumat (9/4) lalu.

Selain itu, KKB juga membakar rumah guru dan tiga sekolah.

Pada Minggu (11/4), KKB membakar sebuah helikopter yang sedang dalam perbaikan di Bandar Udara Aminggaru, Ilaga.

Berikutnya, Rabu (14/4), KKB menembak mati tukang ojek di Kampung Eromaga.

Sehari kemudian, Kamis (15/4), kelompok teroris itu menembak seorang pelajar.

KKB terus melakukan aksi teror, hingga Minggu (25/4) Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha gugur dalam kontak senjata di Beoga.

Pengejaran terhadap KKB masih terus dilakukan walaupun pada hari Selasa (27/4) seorang anggota Brimob Bhrada Komang gugur, serta dua lainnya mengalami luka tembak. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler