jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) rupanya mencecar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal kabar penargetan sosok-sosok pegawai yang tidak diluluskan dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) alih status menjadi ASN.
Ghufron diketahui mewakili para pimpinan KPK mendatangi kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Kamis (17/6) sore.
BACA JUGA: Ghufron KPK: Kami Bukan Mangkir dan Bukan Tidak Hadir
Pria kelahiran Sumenep, Jawa Timur itu datang ke lokasi untuk dimintai keterangan tentang dugaan pelanggaran HAM dalam proses TWK terhadap para pegawai antirasuah.
"Jadi Komnas HAM mempertanyakan apakah TWK ini memang menyasar atau menargetkan pada orang-orang tertentu," kata Ghufron seusai memberikan keterangan kepada Komnas HAM di Jakarta, Kamis.
BACA JUGA: KPK Peringatkan Jenderal Andika Perkasa
KPK sebelumnya menggelar TWK terhadap para pegawainya sebagai bagian seleksi alih status menjadi ASN. Sebanyak 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lulus TWK itu.
Setelah itu muncul anggapan bahwa 75 pegawai KPK itu memang sengaja tidak diluluskan.
BACA JUGA: Ratusan Juta Rupiah Uang di ATM Lenyap, Begini Cara Pelaku Beraksi, Jangan Ditiru
Ghufron pun membantah narasi tersebut. Sebab, pelaksanaan TWK dilakukan secara profesional.
"Jadi, sekali lagi, sepanjang sepengetahuan saya semuanya berjalan secara objektif," beber alumnus Universitas Jember itu.
Selain soal penargetan, kata Ghufron, Komnas HAM juga menanyakan soal isu Taliban di internal KPK.
Dirinya pun hanya menjelaskan isu tersebut sesuai yang diketahui.
"Saya sampaikan sejak kami seleksi pimpinan sampai masuk, memang isu itu terngiang di telinga kami dan karena saya sampaikan kami mendengarnya, tetapi kami tidak memiliki data langsung siapa-siapa itu," beber dia. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan