Komnas HAM Butuh Orang Berani

Selasa, 13 Maret 2012 – 00:43 WIB

JAKARTA – Aktivis 1998, Dodi Ilham mengatakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membutuhkan orang-orang berani mengambil sikap. Menurutnya, tanpa sikap keberanian, pelanggaran HAM tidak akan pernah terselesaikan.

"Komnas HAM membutuhkan komisioner yang berani mengambil keputusan dan berwawasan jauh serta siap mengambil risiko demi bangsa dan tanah air. Kita harus berkaca pada Reformasi 1998. Bukankah perubahan atas kebekuan politik selama 32 tahun rezim Orde Baru dipelopori dan dilakukan oleh mahasiswa yang notabene masih hijau dibanding para politisi, pakar, dan aktivis lain?" kata Dodi di Jakarta, Senin (12/3).

Menurut Dodi yang kini mencalonkan diri sebagai komisioner Komnas HAM,  persoalan mendasar bangsa Indonesia saat ini terletak pada aspek hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum jelas aturan mainnya. Bahkan beberap kasus, kata dia Komnas HAM seolah-olah mengambil posisi aman.

”Komnas HAM kita terkesan mengambil posisi aman sehingga tidak greget. Bisa jadi, kecilnya alokasi anggaran salah satu penyebabnya,” ujarnya.

Dodi menjelaskan tindak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi ancaman dan Pekerjaan Rumah (PR) yang serius. Menyusul, aksi kekerasan, penghilangan paksa hingga aksi terorisme masih terus terjadi di sejumlah wilayah. Bahkan, seolah negara ‘abai’ atau tidak hadir saat pelanggaran HAM terjadi. Kondisi seperti itu harus disikapi secara tegas jika Indonesia masih mau dianggap sebagai sebuah bangsa yang bermartabat.
 
”Tindak terorisme yang terjadi berkali-kali telah menyentak kita. Namun, penanganan secara hukum masih bernuansa politis. Meski beberapa pelaku terorisme sudah menjalani proses hukum di pengadilan, tapi lebih banyak yang dieksekusi atas nama hukum tanpa proses pengadilan. Bahkan, hingga saat ini masih belum diketahui akar persoalan yang menyebabkan munculnya terorisme,” pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sultan Diberi Wewenang Lantik Bupati/Walikota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler