jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tak tinggal diam dengan tewasnya enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tertembak di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Senin (7/12) dini hari.
Tim dari Komnas HAM telah memintai keterangan dari FPI.
BACA JUGA: Viral Video Penembakan Diduga Kejadian Laskar FPI, Begini Respons Polisi
Mereka juga berkomunikasi dengan Jasa Marga hingga saksi atas kejadian tewasnya enam pengawal Habib Rizieq itu.
"Sudah meminta keterangan dari FPI, olah awal TKP (Tempat Kejadian Perkara), meminta keterangan saksi dan berkomunikasi dengan Jasa Marga," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Rabu (9/12).
BACA JUGA: Bimo Sudah Mengumpulkan Keterangan Kasus Laskar FPI vs Polisi, Simak Penjelasannya
Komnas HAM akan memintai keterangan kepolisian atas kejadian tersebut, Senin (14/12).
"Pekan depan rencananya meminta keterangan dari pihak kepolisian. Paling cepat Senin, masih koordinasi soal jadwal dengan Polda (Metro Jaya, red)," ujar Beka.
BACA JUGA: Kasus 6 Laskar FPI Tewas Ditangani Mabes Polri, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya
Sebelumnya, Komnas HAM membentuk tim setelah terjadi kasus tewasnya enam laskar FPI yang tertembak di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang. Tim ini dibentuk untuk mengetahui secara jelas kasus tewasnya laskar FPI.
"Komnas HAM melalui pemantuan dan penyelidikan telah membuat tim. Saat ini sedang mendalami informasi untuk memperdalam berbagai informasi yang beredar di publik," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Senin (7/12).
Anam pun berharap semua pihak terbuka ke Komnas HAM demi mengungkap kasus tewasnya enam laskar FPI.
Dari mulai polisi sampai FPI tidak boleh menutupi kasus tewasnya para laskar ini.
"Proses awal ini, tim telah mendapatkan beberapa ketarangan secara langsung dan sedang memperdalam," ucap dia. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan