Komnas HAM Menduga Ferdy Sambo Punya Masalah Kejiwaan, Begini Analisis Reza Indragiri

Rabu, 14 September 2022 – 18:21 WIB
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel saat menjadi narasumber Podcast JPNN.com. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menanggapi soal pernyataan Komnas HAM yang menduga Ferdy Sambo (FS) memiliki masalah kejiwaan.

Reza menilai mungkin saja Ferdy Sambo memiliki masalah kejiwaan.

BACA JUGA: Daftar Nama 5 Perwira Polri Dipecat Buntut Drama Ferdy Sambo

Namun, bukan berarti Ferdy Sambo bisa memanfaatkan Pasal 44 KUHP bahwa orang yang berubah akal tidak dapat dihukum.

"Apalagi kalau masalah kejiwaan yang dimaksud adalah psikopati (gangguan kepribadian antisosial) seperti kata Komnas HAM, maka tepatlah FS disebut sebagai kriminal dengan klasifikasi sangat berbahaya," kata Reza Indragiri kepada JPNN.com, Rabu (14/9).

BACA JUGA: Pengakuan Bripka Ricky: Bharada E Siap Menembak Brigadir J, Ferdy Sambo Berteriak Jongkok

"Dia sebagai psikopat memiliki kepribadian Machiavellinisme yang diistilahkan sebagai Dark Triad: manipulatif, pengeksploitasi, dan penuh tipu muslihat," sambungnya.

Menurut Reza Indragiri, kriminal yang dilakukan psikopat seharusnya pelakunya dimasukkan ke penjara dengan level keamanan supermaksimum.

BACA JUGA: 3 Pernyataan Farhat Abbas Soal Ferdy Sambo, Nomor 1 Jadi Sorotan Netizen

Pernyataan Komnas HAM tersebut, lanjut Reza, bisa kontraproduktif.

Dia menjelaskan riset mutakhir menunjukkan bahwa psikopati bukan berakar sebatas pada dimensi perilaku atau pun kepribadian, tetapi adanya bagian otak yang memang berbeda dari orang-orang non-psikopat.

"Jadi, dengan kondisi otak dari sananya yang memang sudah seperti itu, mereka memang tuna perasaan karena menjadi psikopat ternyata bisa dipahami sebagai sesuatu yang terkodratkan, kondisi psikopati malah bisa dipakai sebagai salah satu bahan pembelaan diri," jelas Reza.

Lantas, bagaimana dengan gangguan kepribadian antisosial di kalangan personel polisi?.

Reza membeberkan, khusus pada populasi kepolisian, psikopati terbentuk dari subkultur menyimpang di dalam organisasi kepolisian itu sendiri serta mudahnya personel melakukan penyimpangan (misconduct) tanpa dikenai sanksi.

"Nah, ini juga bisa menjadi bahan untuk pembelaan diri bahwa, FS mengacu pernyataan Komnas HAM sebagai orang yang jangan-jangan berkepribadian psikopat hanyalah individu dengan kejiwaan yang terganggu yang terciptakan dari kantornya sendiri," tambah Reza. (cr1/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler