Pengakuan Bripka Ricky: Bharada E Siap Menembak Brigadir J, Ferdy Sambo Berteriak Jongkok

Rabu, 14 September 2022 – 12:23 WIB
Anggota tim kuasa hukum Bripka Ricky Rizal, Zena Dinda Defega. Foto: Fransiskus A Pratama/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Salah satu anggota tim kuasa hukum Bripka Ricky Rizal, Zena Dinda Defega membeberkan posisi kliennya sebelum insiden penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022.

Zena Dinda mengatakan saat itu Bripka Ricky sedang mengobrol dengan ajudan lain di depan rumah dinas Ferdy Sambo.

BACA JUGA: Zena Dinda Ungkap Kalimat Sakti Istri Bripka Ricky Rizal

"Klien kami yang sedang mengobrol dengan Romer (juga ajudan Sambo) di depan rumah. Posisi Brigadir J ada di taman," kata Zena kepada JPNN.com, Rabu (14/9).

Lalu, Kuat Ma'ruf atas perintah Ferdy Sambo, memanggil Bripka Ricky dan Brigadir Yosua masuk ke dalam rumah.

BACA JUGA: Cerita Erman soal Bripka Ricky Rizal Ditanya Kejadian di 3 Lokasi hingga Brigadir J Terbunuh

"Saat itu, klien saya dan Brigadir J dipanggil oleh Kuat. Kuat bilang bahwa Bripka RR dan Brigadir J dipanggil bapak. Lalu Bripka RR masuk dengan Kuat dan Brigadir J," ujar Zena.

Bripka Ricky masuk paling belakang. Sebab, dia membuka sepatu terlebih dahulu.

BACA JUGA: Terungkap, Putri Candrawathi Bikin Rekening Pakai Nama Bripka Ricky, Ini Tujuannya

"Bripka RR paling belakang karena hendak buka sepatu dahulu," ujar Zena.

Zena mengeklaim kliennya melihat Bharada Richard Eliezer alias Bharada RE sudah dalam posisi siap menembak.

Adapun Ferdy Sambo berteriak kepada Brigadir J agar menjongkok.

"Saat masuk RE sudah dalam posisi siap menembak dan FS teriak ke Brigadir J untuk jongkok, lalu ditembak oleh RE," kata Zena.

Melihat insiden itu, lanjut Zena, Bripka Ricky langsung kaget.

"Saat itu klien saya syok," ujar Zena.

Beberapa lama kemudian, handy talkie (HT) milik Bripka Ricky berbunyi.

"Tidak lama setelah penembakan itu bunyi HT yang dipegang Bripka RR dari ajudan Romer yang menanyakan ada apa, Bang?" ujar Zena menirukan pertanyaan ajudan Ferdy Sambo itu.

Bripka Ricky kemudian ke luar dari rumah melewati dapur.

"Lalu Bripka RR keluar melalui dapur karena dikiranya ajudan Romer ada di situ, tetapi saat RR sudah di dapur, ternyata enggak kelihatan Romer," ujar Zena.

Zena Dinda mengatakan Bripka Ricky kemudian masuk lagi ke tempat sebelumnya. Bripka Ricky melihat Ferdy Sambo menembak dinding dan tangga.

"Jadi, klien saya tidak melihat penembakan lain selain RE menembak Brigadir J dan Bapak FS menembak ke dinding," kata Zena.

Bripka Ricky merupakan satu dari lima tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Semula, mantan ajudan Ferdy Sambo itu menuruti semua skenario atasannya tentang Brigadir J mati dalam baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer.

Tersangka pertama dalam kasus itu ialah Bharada Richard. Adapun Bripka Ricky menjadi tersangka kedua.

Jerat untuk kedua tersangka itu sama, yakni Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.

Belakangan Bareskrim Polri menetapkan Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, serta sopir pribadinya yang bernama Kuat Ma'ruf sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. (cr3/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler