jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam meminta publik tidak memandang negatif dengan tindakannya yang menutup sebagian informasi dalam bagan ketika menggelar konferensi pers.
Anam mengatakan penutupan sebagian informasi itu sudah disepakati antara Komnas HAM, Polri, dan pengacara keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
BACA JUGA: Yang Meragukan Kinerja Komnas HAM dan Kompolnas, Simak Dulu Kata Bang Edi Ini
"Memang barang tersebut tidak kami buka secara keseluruhan karena untuk kepentingan tahapan-tahapan pendalaman kami," jelas dia saat dihubungi, Sabtu (30/7).
Anam menerangkan dalam bagan yang ditunjukkan dalam konferensi pers juga memuat data dan nomor telepon pihak terkait.
BACA JUGA: Komnas HAM Dapat Kesaksian Penting dari Kekasih Brigadir J, Apa Itu?
Termasuk pihak-pihak yang sudah diolah datanya dalam cell dump.
Cell dump merupakan teknik untuk menyelidiki keberadaan handphone dalam satu titik lokasi.
BACA JUGA: Komnas HAM Masih Mendalami Keterangan Keluarga dan Kekasih Brigadir J
"Di dalam jejaring itu ada nomor-nomor telepon dan sebagainya, agar nomor-nomor telepon itu, khususnya, yang di sana terdapat nomor telepon anggota keluarga itu tidak terpublikasi," kata dia.
Anam mengeklaim Komnas HAM, Jhonson Panjaitan selaku salah satu pengacara Brigadir J, dan Polri setuju untuk menyembunyikan data itu dari publik.
"Memang harus ada sistem perlindungan terhadap pihak keluarga Yosua. Kami tutup itu kemarin," kata dia.
Seperti diketahui, aksi Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menutup sebagian kertas dalam konferensi pers menuai sorotan.
Dalam konferensi pers pada Rabu (27/7), Anam melipat kertas hasil investigasi 20 CCTV terkait kematian Brigadir J.
Awak media beberapa kali meminta Anam untuk membuka kertas itu. Namun, komisioner Komnas HAM itu enggan menunjukkan informasi tersebut. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM akan Periksa 1 Lagi Ajudan Ferdy Sambo
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga