Komnas HAM Sempat Hubungi Pak Ganjar Soal Desa Wadas, Hasilnya?

Minggu, 13 Februari 2022 – 22:07 WIB
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sempat menghubungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelum insiden kekerasan terjadi di Desa Wadas.

Komnas HAM meminta Ganjar menunda pengukuran lahan di desa yang terletak di Purworejo itu pada 8 Februari 2022.

BACA JUGA: Pernyataan Komnas HAM Seusai Menyaksikan Pembongkaran Kuburan Korban Kerangkeng Bupati Langkat

"Saya kontak Pak Gubernur meminta penundaan pengukuran,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, Minggu (13/2).

Komnas HAM, kata Beka, juga sempat mencoba menghubungi sejumlah pejabat Pemprov Jawa Tengah sampai kepolisian setempat untuk menunda pengukuran. Namun sayangnya, pengukuran tetap dilakukan sehingga menimbulkan aksi kekerasan dan penangkapan terhadap sejumlah warga.

BACA JUGA: Minta Izin Menginap di Desa Wadas, Ganjar Pranowo Datang Tanpa Pengawalan

Setelah peristiwa kekerasan itu terjadi, Beka kembali menghubungi Ganjar. Beka menyampaikan kepada politikus PDI Perjuangan itu agar para warga Desa Wadas yang diamankan kepolisian untuk dilepaskan.

Beka sampai mendesak Ganjar agar para warga dibebaskan pada malam itu juga. “Akhirnya, besoknya pelepasan kawan-kawan,” tutur Beka.

BACA JUGA: Banyak Warga Wadas yang Trauma, Tak Hanya Anak-Anak

Dalam kesempatan yang sama, Beka juga mengungkapkan sejumlah temuan awal Komnas HAM terkait kisruh yang terjadi di Desa Wadas beberapa waktu lalu. Dia membenarkan telah terjadi kekerasan terhadap para warga pada peristiwa 8 Februari 2022 di Desa Wadas.

Selain itu, dia juga mengungkapkan saat ini masih ada sejumlah warga di Desa Wadas yang enggan kembali ke kediamannya masing-masing. Hal itu disebabkan karena mereka saat ini masih trauma.

Beka juga menemukan adanya trauma yang didapati para warga, terkhusus kalangan perempuan dan anak.

Komnas HAM juga menemukan adanya kerenggangan dalam relasi sosial antara warga yang pro dengan kontra terhadap pengukuran lahan di wilayah mereka. 

"Ini saya kira penting untuk ditekankan supaya kita cari solusi bersama," tutur Beka.(tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Friederich
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler