jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkap alasan tersangka pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'ruf memperagakan adegan memegang pisau saat rekonstruksi.
Adegan yang belakangan diketahui sebagai dugaan tindakan mengancam Brigadir J itu disebut terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo di Magelang.
BACA JUGA: Penjelasan Komjen Agus soal Skuad Pengancam Brigadir J & Pisau Kuat Maruf
"Itu peristiwa di Magelang. Dia marah katanya," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (31/8)
Taufan mengungkap Kuat Ma'ruf mengaku emosi karena mengetahui peristiwa yang disebutnya tidak senonoh di rumah Ferdy Sambo di Magelang.
BACA JUGA: Misteri Pisau yang Dibawa Kuat Maruf dari Magelang ke Rumah Dinas Ferdy Sambo
"Setelah dia mengetahui ada peristiwa yang tidak senonoh itu, dia marah," terangnya.
Taufan juga mengatakan rekonstruksi dilakukan untuk meyakinkan adanya peristiwa di Magelang.
BACA JUGA: Penampakan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Saat Rekonstruksi, Ada yang Beda
Namun, Taufan tidak menjelaskan mengenai peristiwa yang dimaksudkannya tersebut.
Taufan juga tak menjelaskan apakah ada niat lain dari Kuat Ma'ruf saat memegang pisau itu.
"Enggak tahu dia cuma marah, enggak (ada perintah), itu memang pisau yang tergeletak di situ, tetapi itu rangkaian peristiwa saja. Mereka membuat rekonstruksi itu untuk meyakinkan bahwa ada peristiwa di Magelang," jelas Ketua Komnas HAM itu.
Sebelumnya, lima tersangka menjalani reka adegan dalam agenda rekonstruksi yang digelar pada Selasa kemarin.
Kelima tersangka pembunuhan berencana Brigadir J itu, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
Total ada 78 adegan yang diperagakan para tersangka.
Ke-78 adegan itu meliputi peristiwa di tiga lokasi kejadian.
Terdiri dari 16 adegan mengenai peristiwa di Magelang.
Para tersangka memperagakan adegan peristiwa Magelang di Jalan Saguling sebagai lokasi pengganti.
Kemudian, ada 35 adegan di Jalan Saguling, Jaksel, rumah pribadi Ferdy Sambo.
Lalu, ada 27 adegan di Jalan Duren Tiga yang merupakan rumah dinas Ferdy Sambo.
Di lokasi inilah Brigadir J dieksekusi Bharada E atas perintah Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).(mcr8/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Kenny Kurnia Putra