Komoditas Terong dan Labu dari Hulu Sungai Selatan Sudah Masuk ke IKN

Sabtu, 14 Oktober 2023 – 14:17 WIB
Kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel. Foto: Kementan

jpnn.com, HULU SUNGAI SELATAN - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan mengadakan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) untuk kali pertama, setelah penunjukan Kabupaten HSS sebagai wilayah intervensi baru dalam Program YESS.

Bertempat di gedung Pramuka, pertemuan yang berlangsung pada Rabu (11/10) dihadiri Pj Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Bappedalitbangda, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM, dan 11 SKPD lainnya.

BACA JUGA: Kementan dan Pegadaian Bangun Ekosistem Pertanian yang Kukuh

Turut hadir juga perwakilan Bank Kalsel, KADIN, HIPMI, IWAPI, KTNA, P4S, dan Petani Milenial.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS Kementan.

BACA JUGA: Kementan Gencar Siapkan Program Regenerasi Petani di Hulu Sungai Selatan

“Pertama Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari Program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," sebut Dedi.

Pj Bupati Hulu Sungai Selatan Hermansyah dalam sambutannya menyampaikan dukungan pada Program YESS.

BACA JUGA: KPK Tangkap Mantan Mentan SYL karena Panik?

“Kami menyambut baik kegiatan ini dan siap menerima serta mensupport penuh. Apalagi kegiatan ini terkait dengan generasi muda.” ujarnya.

Hermansyah menjelaskan jika lahan pertanian di HSS tergolong luas dan menghasilkan. Bahkan, komoditas terong dan labu sudah masuk ke IKN.

“Jika pertanian diedukasi dengan lebih baik lagi, maka masyarakat akan terus menghasilkan,” katanya.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Idha Widi Arsanti mengajak semua pihak-pihak terkait untuk mendukung kegiatan ini secara penuh.

“Program YESS ini merupakan Program lintas sektoral. Kita harus mampu mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh pemuda sampai terbentuk suatu ekosistem pertanian yang kuat.” kata Santi hadir secara daring.

Dalam kesempatan yang sama, penanggung jawab Program YESS di Kalimantan Selatan, Budi Santoso menyampaikan jika tujuan dari kegiatan tersebut selain memperkenalkan Program YESS kepada para pemangku kebijakan daerah, juga sebagai langkah awal untuk melakukan koordinasi agar kegiatan dapat berjalan dengan jelas dan terarah.

“Jadi, harapannya kita memiliki persepsi yang sama agar kegiatan dapat berjalan dan dipahami banyak pihak.” ujar Budi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten HSS Arliyan Syahrial menekankan perlunya sinergitas antar-SKPD dalam mendukung kegiatan YESS ini, khususnya antara pertanian dengan sektor pariwisata.

“Semakin banyak orang yang berwisata ke HSS, harapannya makin dilirik juga hasil produksi pertanian,” katanya.

Lebih lanjut, sektor pertanian di Kabupaten HSS menyumbang 20,73 persen PDRB, namun hanya bertumpu pada tanaman pangan.

Untuk itu perlu mencari alternatif lain seperti hotrikultura atau peternakan. Program YESS ini diharapkan memiliki kontibusi yang besar.

Hadirnya Program YESS di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tak terlepas dari persetujuan IFAD pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu.

"Dengan adanya Program YESS ini, diharapkan akan banyak melahirkan generasi muda yang terjun di bidang pertanian, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup. Untuk itu, dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah agar tujuan tersebut dapat dicapai maksimal," kata dia. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Sakit Indonesia di Gaza Hancur Diserang Israel, WNI Gugur


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler