LABUAN BAJO–Usaha dan perjuangan warga Manggarai Barat, NTT dan Indonesia secara keseluruhan ternyata tidak sia-siaPerjuangan warga terasa ada hasilnya setelah komodo dinyatakan masuk dalam tujuh keajaiban dunia baru.
Menyambut kemenangan komodo, warga Manggarai Barat terutama yang bermukim di Labuan Bajo menggelar panggung hiburan di Pantai Pede
BACA JUGA: Mayoritas Muspida Tak Peduli Sosialisasi 4 Pilar Bangsa
Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat menghadirkan sejumlah group band local seperti Ambang Bersaudara, Plastic Man, Arjuna Band dan lainnya tampil menghibur warga Labuan Bajo.Sementara Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengakui dengan masuknya Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai tujuh keajaiban dunia maka kini kabupaten Manggarai Barat harus mulai diperhatikan serius dengan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk melakukan pembenahan yang kini masih terdapat kekurangan
“Saat ini Manggarai Barat masih terdapat kekurangan sehingga kita harus melakukan pembenahan karena masih ada kekurangan di sana-sini,” kata Frans di Kantor Bupati, Sabtu (12/11) kemarin
BACA JUGA: Haryono Umar Hobi Bersepeda Siang Hari
Frans menjawab wartawan terkait tindak lanjut dan perhatian pemerintah propinsi NTT setelah TNK dinyatakan masuk sebagai salah satu nominasi New7Wonder of Nature yang diumumkan lembaga itu pada 11 Nopember 2011 kemarin
BACA JUGA: Diplomasi Lemah, TKI Antri Hukuman Mati
Namun dirinya memberikan jaminan kalau Manggarai Barat hendaknya mendapat prioritas pembangunan untuk tahun 2012 mendatangDia mengatakan anggaran yang dialokasikan akan digunakan untuk pembenahan fisik baik itu jalan, jembatan dan Rumah Sakit Umum (RSU) Komodo yang kini belum rampung pekerjaannya.
Aktivis Lingkungan Hidup Manggarai Barat, Fajarudin mengatakan dari segi konservasi TNK sebenarnya tidak membawah pengaruh apa-apa karena sudah mendapat pengakuan badan UNESCO sebagai warisan dunia dan cagar biosfir
Dia menjelaskan TNK harus menjadi ecotourism bukan menjadi mistourismDengan demikian konservasi TNK hendaknya melibatkan masyarakat lokal dan pemerintah daerah.
Fajarudin menambahkan dalam pengelolahan TNK selanjutnya hendaknya pemerintah pusat membuka ruang bagi pemerintah daerah dan masyarakat Manggarai Barat untuk ikut terlibat dalam pengelolaan itu.
Artinya, bagaimana pemerintah pusat melihat masyarakat Manggarai Barat dan pemerintah daerah yang memiliki asset itu terlibat dalam proses pelestarian dan perlindungan reptile purba dan ekosistemnya“Pemerintah pusat harus menghargai budaya dan adat masyarakat lokal dan pemerintah Manggarai Barat sebagai pemilik asset,” tandasnya.(krf5/imo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Papua Segalanya Asal Jangan Merdeka
Redaktur : Tim Redaksi