Kompak Selingkuhan, Suami Sewa Algojo Rp 25 Juta Bunuh Istri

Selasa, 12 Maret 2013 – 03:37 WIB
SUKADANA – Jajaran Polres Lampung Timur berhasil mengungkap pembunuhan Mardilawati (34), warga Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro.
   
Mirisnya, otak pembunuhan adalah Dicky Wijaya, suami korban. Pria 37 tahun ini tidak sendiri. Polisi juga mengamankan Sukronah (36), wanita selingkuhannya yang menjadi inisiator sekaligus penyandang dana untuk menghabisi Mardilawati.
   
’’Kita amankan empat tersangka. Selain Dicky dan Sukronah, dua ’’algojo’’ lain adalah pembunuh bayaran, yakni Sukendar dan Tasroni,’’ kata Kapolres Lamtim AKBP Abrar Tuntalanai dalam ekspose seperti dilansir Radar Lampung (JPNN Group), Selasa (12/3).
   
Diketahui, Mardilawati ditemukan tewas terapung di saluran irigasi Desa Batangharjo, Kecamatan Batanghari, Lamtim, Sabtu (16/2).

Saat ditemukan, wanita berusia 34 tahun itu mengenakan baju kotak-kotak dan celana warna hitam. Kali pertama korban ditemukan dengan posisi tertelungkup oleh Yuli, warga Desa Bumiemas, Kecamatan Batanghari, yang sedang mencari makanan burung (kroto).

Saat  ditemukan, polisi hanya menemukan dompet yang berisi uang Rp452.700, rekening listrik, dan buku tabungan atas nama Dicky Wijaya. Nah, dari identitas di buku tabungan inilah, petugas mendalami penyelidikan.
 
Selain menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), penyidik Polres Lamtim juga sudah memeriksa 13 saksi, termasuk Dicky.  ’’Pada pemeriksaan pertama terhadap Dicky, kita belum melakukan penahanan. Meskipun, kita banyak menemukan kejanggalan,’’ ujar Abrar.
   
Namun, sambung Abrar, pada waktu pemanggilan kedua dan ketiga, Dicky sudah tidak lagi memenuhi panggilan tanpa alasan yang jelas. ’’Tersangka menghilang. Kecurigaan kita makin kuat. Petugas kita sebar untuk melacak keberadaan tersangka,’’ ungkapnya.

Menurut Abrar, petugas berhasil mengendus keberadaan Dicky pada Rabu (20/2) di Kampung Panjang, Kecamatan Citayem, Depok, Jawa Barat.  ’’Kita terus menguntitnya. Pada 7 Maret 2013, kami menangkapnya. Tersangka akhirnya mengakui merencanakan pembunuhan istrinya dengan menyewa pembunuh bayaran,’’ ujarnya.
   
Dari  ’’nyanyian’’ Dicky juga motif pembunuhan terkuak. Ia mengaku mempunyai hubungan spesial dengan Sukronah. ’’Dialah (Sukronah, Red) yang jadi penyandang dana untuk membunuh  istri saya.  Ide pembunuhan itu juga dari dia. Saya setuju lantaran istri saya tidak mau diceraikan,’’ tutur Dicky di Mapolres.

Dicky menuturkan, sudah lama mengenal Tasroni dan Sukendar, dua algojo yang menghabisi Mardilawati. ’’Mereka berdua warga Serang, Banten. Mereka diupah Rp25 juta dengan dua kali bayar. Pertama, sebelum pembunuhan Rp10 juta. Kemudian sisanya ditransfer setelah dia (Mardilawati, Red) dibunuh,’’ ucapnya sambil menunduk.
   
Modusnya, sebelum dibuang ke irigasi, Tasroni dan Sukendar membunuh korban di dalam kendaraan Isuzu Panther BA 2054 MA tepat di depan Bank Eka, Kota Metro, Jumat (15/2) pukul 15.30 WIB.  ’’Tasroni mencekik Mardilawati dari belakang menggunakan tangan. Kemudian pukul 18.30 WIB, jasadnya dibuang ke irigasi Desa Batangharjo, Kecamatan Batanghari,’’ ungkapnya. (wyn/cha/rnn/p2/c2/ary)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Bermodal Air Keras

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler