Kompensasi BBM dan LPG Buat Arus Kas Pertamina Jadi Lebih Kuat

Senin, 04 Juli 2022 – 19:09 WIB
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Foto: Dokumentasi Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Kompensasi BBM dan LPG subsidi dari pemerintah kepada Pertamina merupakan bentuk komitmen kehadiran Negara kepada rakyat.

Menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal, kompensasi bisa memperkuat arus kas Pertamina, sehingga terus dapat berkontribusi pada perekonomian nasional.

BACA JUGA: Keguguran, Annisa Pohan: Jangan Lagi Tanya Kapan

Dengan begitu, subisidi BBM dan juga LPG dapat terus diberikan Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Kompensasi BBM ini memang bentuk daripada turun tangannya pemerintah. Arus kas Pertamina menjadi lebih kuat, sehingga BBM dan LPG subsidi dapat terus diberikan. Karena itu diharapkan membuat harga-harga lebih stabil," kata Faisal.

BACA JUGA: Beli BBM Pakai Aplikasi, Rafli: Itu Sudah Menjadi Tugas Pertamina

Dia menambahkan, upaya pemerintah ini sangat penting. Terutama pada saat kondisi geopolitik saat ini yang memicu kenaikan harga minyak mentah dunia.

Selain itu, upaya ini juga menjamin harga BBM bersubsidi seperti Pertalite  yang paling banyak digunakan, agar tidak mengalami kenaikan.

BACA JUGA: 3 Amalan di Sepuluh Hari Dzulhijjah

"Ini memang harus ada campur tangan atau intervensi atau suntikan dana dari APBN karena dengan kenaikkan harga minyak dunia yang sudah di atas 100 dollar, bahkan 120 dollar per barrel," kata dia lagi.

Menurutnya, pembayaran kompensasi  memang sangat penting, karena bisa menjaga kesehatan finansial BUMN tersebut.

Di sisi berbeda, jika BBM dan LPG subsidi hanya dibebankan kepada Pertamina, tentu berdampak terhadap kas keuangan Pertamina.

"Jika hanya dibebankan kepada Pertamina tentu akan mengganggu finansial Pertamina. Apalagi beban subsidi terus meningkat," ujar Faisal.

Dengan turunnya pembayaran kompensasi BBM dan LPG subsidi awal bulan ini sebesar Rp 64 triliun, Faisal berharap agar Pertamina bisa meningkatkan efisiensi.

“Ini tentu tantangan bagi Pertamina dalam melakukan efisiensi, terutama dengan margin yang semakin tipis karena ada beban subsidi," katanya.

Hanya saja, lanjut Faisal, memang tidak ada jaminan bahwa Pertamina dengan mudah melakukan efisiensi. Tetap perlu upaya keras terkait dengan efisiensi di Pertamina.

"Tetapi paling tidak, pembayaran kompensasi tersebut bisa menjamin agar harga BBM bisa terjangkau oleh masyarakat dalam kondisi masih ada scarring effect akibat pandemi," terang Faisal.

Itu sebabnya, masyarakat diharapkan juga sadar bahwa kondisi saat ini sangat berat. Tidak hanya bagi Petamina tetapi juga Pemerintah.

Karena itu, hendaknya masyarakat lebih bijak dalam mengkonsumsi BBM dan LPG subsidi. Selain berhemat, hendaknya BBM dan LPG subsidi hanya dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler