Beli BBM Pakai Aplikasi, Rafli: Itu Sudah Menjadi Tugas Pertamina

Jumat, 01 Juli 2022 – 20:00 WIB
PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar menggunakan MyPertamina mulai 1 Juli 2022. Ilustrasi - pengisian BBM jenis Pertamax dan Pertalite di SPBU. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penerapan mekanisme aplikasi My Pertamina untuk memperoleh BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar, dinilai sudah cukup adil.

Metode ini dinilai membuat para pengguna kendaraan memasukan data-data kendaraannya di aplikasi tersebut sehingga akan terlihat, apakah kendaraan tersebut layak menggunakan BBM Subsidi atau tidak.

BACA JUGA: Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Sayang Jika Dilewatkan

“Metode ini tergantung dari sistem Pertamina secara teknis serta mitranya di hilir bagaimana sosialisasinya dan pembenahan SDM-nya agar dapat terkontrol secara utuh,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI Rafli.

Menurut anggota parlemen asal Aceh ini, upaya tersebut bisa mengurangi beban subsidi karena sudah jelas dan terdata siapa saja pengguna kendaraan yang bisa menggunakan BBM Subsidi.

BACA JUGA: Subsidi BBM Dinikmati Banyak Orang Kaya, Pertamina Upayakan Mekanisme Pendaftaran

Rafli mengatakan, bila sistemnya berjalan dengan baik dan benar maka akan mudah terkontrol penyaluran subsidinya dengan baik dan tepat sasaran.

“Memang sudah menjadi tugasnya Pertamina untuk memikirkan bagaimana caranya agar BBM subsidi tersebut tidak membebani APBN dan tepat sasaran,” tuturnya.

BACA JUGA: Program Makmur Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu di Kediri

Dia berharap sistem ini bisa berjalan maksimal dan baik selama ada keseriusan dan good will dari pemerintah melalui Pertamina.

Oleh sebab itu agar bisa berjalan maksimal harus diawasi secara ketat, tidak pandang bulu dan perlu ada sanksi tegas bagi yang melanggar.

Selain itu Rafli juga berharap kepada pemerintah dan instansi terkait lainnya agar lebih konsen dan memikirkan jika sistem ini jika sudah diterapkan.

Pasalnya, tidak semua masyarakat pengguna kendaraan memakai telepon genggam Android seperti sopir-sopir angkutan kota, sopir angkutan barang.

Meski demikian dia mengusulkan agar supir tersebut mengisi data-data lengkapnya di telepon selular yang disediakan oleh SPBU.

"Terpenting, harus ada fungsi kontrol yang terukur dalam menentukan alternatif yang konkrit di daerah-daerah tertentu dan dalam situasi tertentu,” jelas Rafli.(chi/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler