jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, masuk bursa calon pemimpin di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, di Kalimantan Timur yang proses pembangunannya sedang dipersiapkan oleh pemerintah.
Selain Ahok, ada tiga nama lain yang masuk daftar calon pemimpin lembaga yang dinamai Badan Otorita IKN. Ketiganya adalah Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Dirut PT Wijaya Karya Tumiyono dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
BACA JUGA: Demi Pengamanan IKN Baru, Brigjen Totok Siapkan Postur TNI di Kalimantan Timur
Anggota Komisi V DPR Irwan Fecho merespons calon yang disebut Jokowi itu, terutama nama Ahok. Dia sama sekali tidak meragukan kompetensi Ahok dan tiga nama lain pilihan Jokowi. Dia juga menghargai otoritas Presiden ketujuh tersebut untuk membentuk badan otorita dan memilih calon pemimpinnya.
"Tetapi Pak Jokowi juga harus arif dan bijaksana, artinya memperhatikan aspirasi masyarakat Kaltim. Tentu mereka punya kompetensi, cuma menurut saya, di luar pimpinan utama itu, melibatkan putra-putri daerah," kata Irwan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/3).
BACA JUGA: Soal Tambang Ilegal di IKN hingga Tabalong, Jokowi: Tutup!
Pelibatan putra putri daerah terutama para pimpinan di Kaltim, kata politikus Demokrat ini, penting karena mereka lebih memahami karakteristik wilayah, geografis, maupun sosial budaya masyarakat di sana.
Irwan menyebutkan, empat nama yang dimunculkan Jokowi itu tidak mungkin ditolak. Sebab, mereka memang punya kompetensi dan kapabilitas untuk melaksanakan perintah presiden.
BACA JUGA: Pemindahan ASN Pusat ke IKN, Begini Strategi Kemenpan-RB
Akan tetapi, lanjutnya, Kaltim juga tidak kekurangan sumber daya manusia untuk terlibat dalam pembangunan IKN. "Kaltim punya pak Isran Noor, punya beberapa wali kota," ucap legislator asal Kaltim ini.
Irwan berharap siapa pun yang nantinya memimpin Badan Otorita IKN, betul-betul memperhatikan karakteristik wilayah Kaltim, dan tidak melupakan sejarah bahwa IKN ini ada di Kaltim.
"Kemudian memperhatikan sosial, budaya, kemudian SDM di Kaltim. Jangan sampai menimbulkan kesenjangan sosial baru, kesenjangan budaya baru, kemudian kesenjangan antara miskin-kaya," katanya. (fat/jpnn)
Adian Napitupulu: Jakarta Banjir Karena Anies Ga Bisa Kerja
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam