“Kita berharap ke depan mulai dari perguruan tinggi yang memproduksi guru PAI itu harus dibenahi kurikulummnya, bahkan harus direkonstruksi,” katanya.
Menurut dia, kurikulum PAI di perguruan tinggi sekarang ini harus direkonstruksi kembali supaya apa yang diajarkan untuk guru itu, berbeda dengan regular. Terutama terkait penguasaan kompetensi. “Guru-guru agama selama ini lemah dalam kompetensinya,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru, dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005, guru harus S1, sehingga untuk tahun 2015 nanti, semua guru harus sarjana.
“Untuk memacu guru agar semua guru S1, Kementerian Agama memberikan bea siswa yang sangat luar biasa banyaknya. Seperti di Kabupaten Pemalang ini sedikitnya ada 400 guru Agama Islam yang mendapat beasiswa,” ungkap da.
Dia menjelaskan, jika dilihat kondisi sekarang ini, guru agama yang ada berlatar belakang dari berbagai macam bidang pendidikan, karena guru matematika bisa menjadi guru agama, guru kimia juga bisa menjadi guru agama.“Bahkan lulus SMA, STM dan yang tidak lulus sekolah sekalipun juga bisa jadi guru agama asalkan bisa mengaji, sholat dan bisa bicara.”
Dari persoalan itu, lanjut Nifasri bahwa manajemen penempatan guru agama itu sudah salah. Disamping itu juga selama ini pemerintah belum mampu menyediakan guru agama yang cukup. Contoh sekarang ini banyak sekolah yang belum memiliki guru agama. Sehingga kepala sekolah berinisiatif untuk mengangkat guru. Namun demikian untuk menuju arah yang baik guru-guru agama agar memiliki kompetensi sudah mulai diperbaiki.
Menyinggung peran guru agama dalam membangun karakter bangsa, menurutnya jika guru-guru agama Islam sudah menguasai kompetensi sebagai seorang guru, maka tanpa menerapkan karakter bangsa sudah sekaligus. Sebab, bicara pendidikan agama sudah secara komperhensif. Karena telah mengajarkan tentang akhlak, pergaulan baik kepada sesama masyarakat maupun keluarga.
“Agama itu kafah rahmatal lil alamin, hanya saja guru PAI ini perlu peningkatan kompetensi,” tandasnya seraya menambahkan untuk memperdalam agama dan yang terkait dalam karakter bangsa mungkin harus ada pemberian materi-meteri pelatihan kepada guru PAI itu sendiri. (apt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Persen Pelajar Pengguna Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi