Kompleks Pembangkit Tello Terbakar Lagi

Sabtu, 08 Desember 2012 – 01:43 WIB
MAKASSAR -- Insiden kebakaran kembali terjadi di Kompleks Pembangkit Tello. Salah satu unit alat bantu penyaringan bahan bakar dari tangki penampungan ke mesin diesel (furifier), terbakar saat khatib di Masjid Ridha Allah Tello Baru, sedang menyampaikan khotbah Jumat, 7 Desember.

Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Kompleks Pembangkit Tello pada Rabu malam 31 Oktober. Kala itu, kebakaran mengakibatkan gangguan suplai listrik hingga berjam-jam, di hampir seluruh wilayah yang terkoneksi ke sistem Sulselbar.  Kejadian kemarin memancing reaksi masyarakat sekitar dan pengguna jalan.

Arus lalu lintas di jalur menuju Jalan Abdullah Daeng Sirua dan Antang sempat macet beberapa saat. Kemacetan semakin parah sewaktu salah satu mobil pemadam kebakaran tergelincir ke dalam parit di depan Kompleks Pembangkit Tello.

Salah seorang saksi mata yang ditemui di lokasi, Tarra mengatakan, ia melihat kepulan asap saat bergegas menuju Masjid Ridha Allah. “Kejadiannya kira-kira pukul 12.15 Wita,” ungkap Tarra.

Tak lama berselang, ungkapnya, tim pemadam kebakaran Kota Makassar tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman. “Saya lihat kepulan asap sudah menipis dan perlahan menghilang kira-kira setengah jam setelah tim pemadam kebakaran tiba,” sambung Tarra.

Kepala Humas PLN Sulselrabar, M Yamin Lole yang dikonfirmasi FAJAR menjelaskan, kebakaran tersebut akibat gesekan dan gangguan pada furifier sistem bahan bakar mesin diesel Milik PT Cogindo Daya Bersama tersebut. PLTD swasta tersebut termasuk dalam unit 6 ini berkapasitas 12,5 MW.

“Insiden ini tidak berpengaruh pada satuan pembangkit yang ada. Alat yang terbakar hanya salah satu dari beberapa unit furifier pembangkit. Stoknya juga selalu tersedia,” ungkap Yamin. “Kerugian yang ditimbulkan juga kecil. Semuanya sudah teratasi,” imbuhnya.

Yamin menjamin pasokan listrik ke pelanggan di Makassar tidak akan terganggu dengan insiden yang diklaimnya kecil tersebut. “Kami menjamin suplai listrik ke pelanggan tetap normal,” tambah Yamin.

Yamin menjelaskan, saat ini di Kompleks Pembangkit Tello beroperasi 12 unit PLTD, terdiri atas empat unit PLTD milik PLN dan delapan unit lainnya milik swasta (PT Cogindo Daya Bersama) dan dua unit PLTG dengan daya mampu 60 MW. Dua unit PLTU yang sebelumnya menjadi ikon PLN Sulselrabar, sudah lama tidak beroperasi karena rusak.  (iad/min)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Solar Langka, Nelayan Tarakan Menjerit

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler