Komplikasi, Bayi Kembar Natalia-Natasya Meninggal

Jumat, 27 Desember 2013 – 09:06 WIB
Natalia-Natasya. Foto: Kaltim Post (Grup JPNN)

jpnn.com - SAMARINDA-Operasi pemisahan bayi kembar dempet perut hingga dada, Natalia-Natasya, dilakukan darurat, Kamis (26/12). Sebabnya, sekitar pukul 05.12 Wita, kemarin, Natalia meninggal di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.

Operasi dilakukan dalam kondisi Natalia sudah meninggal dan saudaranya, Natasya, masih hidup. Meninggalnya Natalia  karena infeksi yang mengganggu organ vital dalam tubuh, seperti jantung dan paru-paru.Setelah operasi pemisahan, Natasya juga meninggal, menyusul kembarannya.
 
Pantauan Kaltim Post (grup JPNN) di rumah sakit pelat merah itu, mulai dari persiapan hingga operasi pemisahan, berlangsung sekira empat jam. Ini jika dihitung dari saat si kembar masuk ruang bedah sentral, sekira 07.30 Wita dan baru keluar sekira pukul 11.00 Wita.  

BACA JUGA: Orang Dekat Pejabat Banyak Lulus

Sebenarnya, seperti diketahui, pihak rumah sakit sudah mempersiapkan skenario pemisahan yang  bekerja sama dengan tim dokter dari RSUD dr Soetomo, Surabaya. Sebelum ada kejadian darurat kemarin, tim dokter sempat optimistis pemisahan berjalan lancar. Ini karena buah hati pasangan Lukman Ompusunggu dan Arta Maruli Hutabarat itu memiliki sistem metabolisme tubuh yang lengkap.
Kemungkinan besar bayi ini juga memiliki usus yang terpisah. Hanya jantung dan hati bayi yang masih bermasalah. Sementara itu, organ luar khususnya tangan dan kaki masing-masing lengkap.

"Tim dokter dari Surabaya rencananya akan datang minggu depan. Dengan kejadian ini, mereka batal ke sini," kata Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD AWS dr Nurliana Adriati Noor, kemarin.  

BACA JUGA: Bupati Tatto Tidak Transparan

Nana -- sapaan akrabnya -- mengatakan operasi darurat dilakukan  tim yang terdiri dari 20 orang. Masing-masing yang terlibat adalah dokter spesialis bedah, dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anak, dokter spesialis anastesi, dan  tenaga medis yang berkompeten lainnya.
Beberapa nama dari tim dokter adalah  dr Dadik Agus Sp B(K) BA, dr Mangalindung Ompusunggu SpB, dr Satria SpAN, dan dr Ninin SpAN-KIC.

Nana mengatakan, operasi pemisahan si kembar berjalan lancar. Namun pascaoperasi, Natasya mengalami komplikasi. Nana mengatakan, infeksi yang telah terjadi sejak awal memicu penurunan fungsi organ vital.  Natasya pun mengalami gangguan pada pembekuan darah karena bayi mengalami pendarahan yang cukup parah.

BACA JUGA: Lulus CPNS Mundur, Didenda Rp 90 Juta

"Seperti anak kembar lainnya, mereka saling memengaruhi. Ketika Natalia meninggal, kondisi Natasya jadi memburuk. Hingga akhirnya menyusul saudaranya yang lebih dulu pergi," kata Nana.

Direktur RSUD AWS Samarinda dr Rachim Dinata Marsidi mengatakan, rumah sakit  telah berusaha optimal dalam menangani si kembar.

"Kondisi mereka memang lemah. Biasanya pemisahan dilakukan saat umur tiga bulan, menunggu organ dalam mereka lebih stabil. Kami ikut berdukacita atas meninggalnya Natalia dan Natasya," kata Rachim

Lukman, orangtua si kembar, mengatakan kedua bayi mungil ini bakal dibawa ke Muara Badak, Kutai Kartanegara, untuk dimakamkan.  

Sekadar diketahui, pada Sabtu 14 Desember lalu bayi kembar Natalia dan Natasya lahir melalui operasi caesar. Karena kondisinya yang tak normal, bayi pun dirawat di Ruang Neonatologi, Paviliun Gemma, Rumah Sakit Dirgahayu, Samarinda.

Sebagai informasi, ruang neonatologi merupakan ruang perawatan, pengobatan, pemantauan, dan intervensi medis untuk bayi yang berisiko tinggi. Hanya orangtua bayi yang bisa masuk ke ruangan tersebut untuk menjenguk buah hati mereka. Setelah inkubator siap, kedua bayi lantas dipindah ke  RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS).  (*/roe/far/k7)

Perjalanan Natalia-Natasya
14 Desember
- Putri kedua pasangan Lukman Ompusunggu dan Arta Maruli Hutabarat lahir. Kondisi bayi kembar ini terlahir dalam keadaan  dempet di bagian dada hingga perut.
21 Desember
- Bayi kembar yang diberi nama Natalia-Natasya itu dirujuk ke RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk mendapat perawatan intensif. Si kembar kemudian di rawat di ruang NICU (Neonetal Intensive Care Unit) sebelumnya dirawat selama seminggu di Ruang Neonatologi, Paviliun Gemma, Rumah Sakit (RS) Dirgahayu, Samarinda.
25 Desember
- Kondisi fisik Natalia mulai menurun. Dokter pun memberikan perawatan ekstra
26 Desember
04.00 kondisi Natalia semakin menurun. Dokter spesialis anak berusaha memberikan terapi dan tindakan lain yang dapat menolong bayi.
05.12 Natalia meninggal. Penyebabnya adalah infeksi yang menyebabkan penurunan fungsi pada organ dalam seperti jantung dan paru-paru.

06.00 Persiapan operasi pemisahan. Ruang operasi beserta tim dokter yang berjumlah 20 orang siap operasi emergency sesuai prosedur
08.00 Bayi mulai  operasi dengan diawali dengan bius
08.57 Proses operasi pemisahan oleh tim dokter
11.00 Operasi pemisahan berhasil dilakukan. Natasya dibawa ke ruang pasca operasi di Unit Sakura kemudian dibawa kembali ke ruang NICU.
12.00 Kondisi Natasya memburuk. Dokter berusaha melakukan tindakan untuk menyelamatkan bayi
13.25 Natasya Meninggal. Penyebabnya karena komplikasi pasca operasi.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan 2.100 Tembakan Kembang Api


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler