Komplotan Begal Bengis Berakhir

Senin, 04 Mei 2020 – 14:11 WIB
Ilustrasi pelaku ditangkap. Foto: Antara

jpnn.com, MEDAN - Unit Opsnal Ditreskrimum dan Resmob Sat Brimob Polda Sumut meringkus komplotan begal bengis yang kerap beraksi di Kota Medan.

Keempat pelaku yakni HP alias Baweng (29), AGP (20), Pentus (21) dan YM alias Aan (20).

BACA JUGA: Pelaku Begal di Bekasi Kembali Ditangkap

"Empat orang berhasil kami amankan. Para pelaku begal ini beraksi dengan cara merampas dan melukai korbannya," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Senin (4/5).

Dia mengungkapkan, pelaku HP biasanya berperan sebagai joki dan menentukan lokasi target.

BACA JUGA: Seorang Ibu Jadi Korban Begal di Bekasi, Dipepet 2 Motor

Kemudian AGP mengeksekusi dan membawa kendaraan bermotor (ranmor) korban, dan Pentus berperan mengeksekusi, menodong dan melukai korban dengan senjata tajam (sajam).

Aan berperan sebagai joki, memepet dari samping untuk memberhentikan dan menjatuhkan korban.

BACA JUGA: Soal 500 TKA China, Serikat Pekerja Desak Jokowi Pecat Menteri Tenaga Kerja

Tatan menjelaskan, untuk pelaku Baweng dan AGP ditangkap pada Minggu (3/5) pagi sekitar pukul 09.15 WIB di Jalan Raya Jati III.

Sementara pelaku Pentus ditangkap sekitar pukul 16.00 WIB di salah satu warnet di Jalan Tembung V Medan. Ia ditangkap setelah menjual barang bukti hasil curian.

"Untuk pelaku Aan, diringkus tim gabungan sekitar pukul 17.30 WIB di rumahnya," ujarnya.

Kasus pembegalan oleh keempat pelaku ini, lanjut Tatan, terjadi di dua lokasi yakni di Jalan Cemara Kel Pulo Brayan, Medan Timur dengan korban atas nama Anjari (57).

Kemudian TKP kedua di Jalan AH Nasution atau Under Pass depan KFC Titi Kuning Medan dengan idenitas korban bernama Imanuel Refli Lumban Tobing (22).

“Saat ini keempat pelaku beserta barang bukti berada di Dit Krimum Polda Sumut guna melakukan pengembangan dan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

Tatan mengimbau kepada masyarakat agar sesegera mungkin melaporkan apabila ada tindak kejahatan ke kantor polisi terdekat agar dapat ditindaklanjuti oleh petugas.

"Tetap waspada, karena kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, mengingat saat ini sedang melaksanakan Bulan Suci Ramadan di tengah pandemi COVID-19," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler