Komplotan Bengkulu ke Bali untuk Sasar Bule dan Orang Kaya

Kamis, 01 Februari 2018 – 20:14 WIB
Ilustrasi: Radar Solo

jpnn.com, DENPASAR - Tim gabungan Polsek Denpasar Selatan dan Polresta Denpasar baru saja mengungkap kasus perampokan terhadap warga negara asing (WNA) bernama Patrick Molliere. Bule Prancis itu menjadi korban perampokan pada Jumat lalu (26/1) Jalan Bypass Ngurah Rai, Suwung Kauh, Pemogan, Denpasar Selatan.

Dalam pengungkapan kasus itu, polisi membekuk tujuh orang pelaku di Homestay Maya, Jalan Mataram, Kuta. Kelompok beranggotakan Ria Candra, Zaidan, Yufran, Hendra, Indra, Abasirin dan Alan itu lebih dikenal dengan sebutan Jaringan Bengkulu.

BACA JUGA: Polisi Pamerkan Duet Penjambret di Pusat Turis

Pelaku ditangkap sehari setelah beraksi dan membawa kabur uang Rp 110 juta milik korban. Karena melawan, empat dari tujuh pelaku terpaksa dipelor.

“Empat orang terpaksa ditembak karena melawan,” beber sumber Radar Bali di Polresta Denpasar.

BACA JUGA: Naik Motor Lewati Markah, Bule Rusia Tabrak Avanza

Dari hasil pengembangan, para pelaku merupakan pemain lama dan masing-masing punya peran saat beraksi. Ada yang mengawasi calon korban saat bertransaksi di money changer, ada pula yang memasang paku di ban mobil target perampokan.

Selain itu, ada yang berperan memantau korban saat turun dan memasang roda serep. Sedangkan peran lainnya adalah sebagai pengambil tas korban dari pintu sebelah kanan.

BACA JUGA: Begal Beraksi, Rp 86,5 Juta Raib di Depan Bengkel Sendiri

Kepada penyidik, komplotan pelaku mengaku sengaja datang ke Bali untuk merampok. Banyaknya warga asing dan orang kaya di Bali jadi alasan mereka untuk beraksi.

Selain di Bali, jaringan perampok Bengkulu juga berencana beraksi di Lombok. “Sebelum datang, mereka berembuk di rumah Ria Candra lalu lalu memutuskan menjual motor milik Hendra, Indra Barak, Yupran, dan Sidan. Uang hasil jual motor digunakan ongkos naik pesawat dari Bengkulu ke Mataram transit via Jakarta,” tutur sumber.

Setelah tiba di Lombok, Minggu (21/1), mereka beraksi di Mataram. Namun, mereka tidak mendapatkan hasil.

Akhirnya, mereka ke Bali naik kapal laut dan tiba Selasa (23/1) sekitar pukul 23.00. Saat tiba, ketujuh pelaku melakukan aksi pecah kaca di wilayah Kuta sehingga menggasak laptop dan kamera.

Selanjutnya, pada hari Jumat (26/1) sekitar pukul 13.45, mereka merampok Patrick Molliere di Jalan Bypass Ngurah Rai, Suwung Kauh, Pemogan, Denpasar Selatan. “Modusnya mencoblos ban mobil korban sebelah kiri belakang,” sambung sumber.

Selanjutnya, uang hasil kejahatan di bagi sesuai peran masing-masing.  “Sebagiannya dipakai untuk biaya transportasi, makan, dan penginapan. Kami juga mengamankan sejumlah BB. Dalam waktu dekat kami akan rilis,” tutur sumber.

Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Datu Tata belum bersedia menjelaskan komplotan itu. “Tunggu saja rilis resmi,” bebernya.(rb/dre/mus/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curi Senpi Polisi, Riyan Dipelor setelah Mencuri


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Perampok   Money Changer   Bali   Turis  

Terpopuler