jpnn.com - GIANYAR – Pasca tewasnya salah seorang kawanan maling sepeda lipat di Banjar Laplapan, Desa Petulu, Ubud, pada Senin (8/2) dinihari, hingga kemarin (9/2) polisi mengaku sudah mulai memburu empat rekan pelaku lain yang sebelumnya berhasil kabur.
Polisi mencurigai satu gembong spesialis maling sepeda sebagai komplotan yang kerap menyasar wilayah wisata Ubud.
BACA JUGA: Krishna Murti: Gak Ada Persen-persenan
“Saat ini anggota buser masih di lapangan. Semoga ketika kembali mereka sudah berhasil mengamankannya,” ucap Kapolsek Ubud Kompol Ketut Widiada seperti dilansir Bali Express (Grup JPNN), Rabu (10/2).
Meski belum mengantongi identitas empat kawanan maling yang berhasil selamat dari kejaran warga, Kompol Widiada menuturkan, sudah ada gembong maling spesialis sepeda gayung yang mereka pegang, dan dicurigai sebagai pelaku kejahatan tersebut. Dia bahkan berani memastikan, gembong maling itu tinggal di wilayah Denpasar.
BACA JUGA: Parah! Gembong Sindikat Perdagangan Ginjal Ternyata Profesinya...
“Kalau identitasnya memang belum bisa kami beber. Tapi, sudah ada yang kami curigai sebagai kelompok yang kerap beraksi di wilayah Ubud. Kelompok ini jaringannya di Denpasar,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polresta Denpasar dan Polsek-Polsek lain yang berada di wilayah hukum Polresta.
BACA JUGA: Gerebek Rumah Cimeng, Sita Dua Jeriken Ciu
“Posisi para pelaku sudah kami ketahui, tinggal mengamankan saja,“ tandasnya. Dia juga mengakui kasus tewasnya salah seorang anggota gembong maling sepeda itu, usai dipergoki warga menjadi atensi langsung Kapolres Gianyar, AKBP Farman. Apalagi, warga setempat kerap kehilangan sepeda. Karena geram, warga spontan bereaksi pasca memergoki pelaku mengambil sepeda gayung milik warga.
“Betul, kejadian ini memang menjadi atensi khusus Kapolres. Setelah kami gali informasi, ternyata kejadian Senin dinihari itu bukan yang pertama. Tapi, sudah sering ada kejadian pencurian sepeda lipat bermerek. Cuma warga enggan untuk melaporkan, dan akhirnya ada kejadian ini,” paparnya.
Kompol Widiada menambahkan, minimnya kesadaran masyarakat melaporkan kasus pencurian, khususnya maling yang menyasar sepeda gayung diduga karena harga sepeda yang kerap hilang dibawah harga Rp 4 jutaan.
Inilah yang membuat kawanan maling spesialis sepeda, kian rajin menyasar sepeda, karena merasa tak akan dikejar polisi, lantaran korbannya tak melapor. “Padahal jika mereka berhasil, untuk satu sepeda itu, para pelaku bisa menjualnya hingga Rp 1 juta di Denpasar, seperti untuk merk Polygon. Karena harga sepeda jenis itu di pasaran Rp 4 jutaan,” paparnya. Seperti berita sebelumnya, sepak terjang kawanan maling yang kerap menyasar sepeda gayung milik warga Laplapan, Petulu akhirnya terhenti saat momen Penyajaan Galungan.
Pasalnya, saat lima kawanan ini hendak membawa sepeda merk polygon tersebut, sekelompok pemuda yang tengah membuat penjor memergoki mereka. Empat pelaku yang mengendarai dua sepeda motor berhasil kabur. Apes bagi salah satu pelaku yang belum diketahui identitasnya tak bisa lari jauh, dan berhasil diamankan massa. Pelaku pun tewas di RS Arisanti Gianyar karena luka di kepala, dan diduga kuat sempat dihakimi massa. (wid/rdr/mus/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari PNG Bawa Ganja, Ditukar Motor di Jayapura
Redaktur : Tim Redaksi