jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan mengapresiasi langkah PP Muhammadiyah yang telah melakukan autopsi pada jenazah Siyono. Dia juga mendukung Polri agar bersinergi dengan Muhammadiyah terkait hasil autopsi untuk membuat terang kematian Siyono yang masih menjadi misteri itu.
"Polri punya kepentingan, karena ini menyangkut kepercayaan masyarakat kepada Polri," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/4).
BACA JUGA: Jabar Dibongkar, Bagaimana Dugaan Suap Kejati DKI?
Edi mengklaim, pihak Kompolnas pun akan terus mengawal kasus tersebut sampai menemukan penyebab pasti kematian terduga teroris itu.
Namun, terlepas dari itu semua, ia mengapresiasi sikap toleran Kapolri Jenderal Badrodin Haiti terhadap hasil autopsi Muhammadiyah dan Komnas HAM itu. Diketahui, dari seluruh rangkaian autopsi Muhammadiyah, tidak ditemukan adanya perlawanan dari luka-luka yang diteliti.
BACA JUGA: KPK Jebloskan Bupati Subang ke Rutan Cipinang
"Kapolri sudah sangat terbuka dalam menangani kasus (siyono) dan memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini," beber dia.
"Keterbukaan polisi bisa dilihat dari keterangan atau penjelasan Polri ke masyarakat yang sudah baik. Ucapan terima kasih kapolri ke Muhammadiyah merupakan bentuk bahwa polisi terbuka atas kritikan. Dan pernyataan kapolri itu sangat menyejukan," beber dia.
BACA JUGA: Kapolri: Terima Kasih Sudah Autopsi Siyono
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku, dirinya mengapresiasi PP Muhammadiyah turut melibatkan diri untuk mengusut kematian Siyono.
Namun, Badrodin belum bisa memastikan untuk menjadikan hasil autopsi Muhammadiyah sebagai patokan. Sebab, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) juga masih menggelar autopsi pada jenazah Siyono.
"Apakah nanti itu (hasil autopsi) cocok atau tidak, Itu nanti temuan dari hasil autopsi dengan proses yang dilakukan Propam ini," ujarnya. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Foto Ini, Pak Jokowi Buka Komodo 2016
Redaktur : Tim Redaksi