Kompor Gas Meledak, Sekeluarga Terpanggang

Minggu, 15 April 2012 – 15:06 WIB
PONTIANAK - Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak habis dilalap kobaran api di tempat kediamannya, Jalan Tritura, Gg. Ascot Dalam, Pontianak Timur, Sabtu (14/4), pagi. Atas kejadian tersebut, satu korban diantaranya meninggal dunia. Sedangkan korban lainnya, masih mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Yarsi Pontianak, akibat luka bakar.
 
Informasi yang dihimpun Pontianak Post (JPNN Grup), korban adalah Rosid (37), Wati (30), dan Uswatun Hasanah (3). Percikan api bersumber dari dapur rumah korban yang ditimbulkan dari kompor gas.

Menurut penuturan istri almarhum, Wati, saat itu suaminya sedang memindahkan bahan bakar minyak jenis bensin ke beberapa jeriken. Karena kurang waspada, api dari kompor gas tersebut menjalar ke tangan Rosid dan menyambar ke seluruh bagian tubuhnya.

Karena panik, Wati langsung bergerak menuju toilet untuk menyelamatkan anaknya, Uswatun Hasanah. "Pertama, saya mendengar suara orang minta tolong dari arah dapur. Setelah dicek, ternyata itu suami saya. Dan api menyambar dengan besar. Tanpa pikir panjang, saya langsung menyelamatkan anak," terangnya.  

Selang beberapa saat kemudian, warga sekitar datang untuk membantu memadamkan api. Mereka bahu-membahu mencari sumber air untuk menghujani areal sekitar.

Penduduk sekitar, Sunardi mengatakan, awalnya mendengar suara tangisan istri dan anak Rosid. Dengan langkah sigap, langsung meminta pertolongan warga lainnya. "Mereka bercerita, setelah terbakar Rosid pergi ke toilet untuk menyiram dirinya dengan air. Kendati demikian, usaha tersebut tidak berhasil, karena api sudah membesar di ruangan tersebut. Sehingga, nyawanya tidak tertolong lagi," ungkapnya.

Ketua RT 05 RW 03 Kelurahan Tanjung Hilir, Aswandi menerangkan, keluarga yang tertimpa bencana ini sudah enam tahun tinggal di rumah kontrakan tersebut. "Rosid dan keluarganya sangat baik. Mereka, juga ramah terhadap tetangga sekitar. Semoga keluarga yang ditinggalkan almarhum tabah. Untuk istri dan anaknya, juga harus cepat sembuh dari perawatan medis," ungkapnya.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Puji Prayitno merincikan, kejadian tragis ini murni akibat human error. Setelah dilakukan penyidikan, tidak ada unsur pidananya. "Saya harap, ini dapat dijadikan pembelajaran oleh seluruh lapisan masyarakat lain. Jangan menyepelekan hal sederhana. Dan tetap waspada terhadap benda yang dapat berbahaya," imbaunya. (rmn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjual Somay Dijerat UU Perlindungan Anak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler