Komunitas E-Sport Gabung Berani Gaspoll: Anwar-Reny Konkret Beri Ruang pada Generasi Muda

Senin, 21 Oktober 2024 – 21:50 WIB
Komunitas E-Sport bergabung dengan sukarelawan Berani Gaspoll mendukung Cagub-Cawagub Sulteng, Anwar Hafid-Reny Lamadjido. Foto: Source for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid-Reny Lamadjido, dipandang sebagai sosok pemimpin yang membuka ruang luas bagi generasi muda untuk terlibat dalam pemerintahan, hingga ke posisi staf ahli.

Hal itu diungkapkan oleh Koordinator E-Sport Sulteng Mohammad Rizal seusai menyatakan diri bergabung dalam sukarelawan Berani Gaspoll untuk memenangkan Anwar-Reny di Pilkada Sulteng.

BACA JUGA: Anwar Hafid Bawa Terobosan Menjadikan Sulteng Sister City IKN

Rizal melihat bahwa keterbukaan Anwar-Reny terhadap peran anak muda adalah sebuah langkah positif untuk masa depan daerah.

Anwar Hafid bahkan pernah mengatakan, anak-anak muda berprestasi akan diberi posisi staff ahli jika dirinya menjabat nanti.

BACA JUGA: Anwar Hafid Fokus Program & Tolak Politik Negatif Menyerang Lawan, Simpati Rakyat Menguat

“Yang terpenting itu dia membuka ruang, dia membuka ruang bagi anak muda bahkan beliau pernah bilang sampai ke tahap staff ahli,” kata Rizal dalam keterangan yang diterima, Senin (21/10). 

Pernyataan Rizal ini mempertegas sikap Anwar-Reny yang ingin selalu berusaha melibatkan generasi muda dalam proses pengambilan keputusan, memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi lebih dalam pembangunan daerah.

BACA JUGA: Latar Belakang & Sifat Iksan Baharuddin Dinilai Mirip Mantan Bupati Morowali Anwar Hafid

Anwar-Reny memandang generasi muda memiliki kemampuan dan kapasitas untuk memajukan Sulteng di masa depan.

Demi menunjang kualitas generasi muda di masa depan, Anwar Hafid sampai membuatkan program khusus untuk, yakni Berani Cerdas.

Adapun Berani Cerdas merupakan program yang akan menggratiskan biaya pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.

Program ini tepat dilakukan mengingat angka putus sekolah di Sulawesi Tengah masih tinggi.

Sebagaimana dihimpun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng, sebanyak 4.509 anak putus sekolah, angka ini didominasi oleh anak-anak tamatan SMA dan SMK.

Program ini bukan sebuah khayalan, melainkan kenyataan pernah dilakukan Anwar Hafid untuk Kabupaten Morowali.

Selama menjabat bupati Morowali dua periode, Anwar Hafid mengambil kebijakan serupa, menggratiskan biaya pendidikan.

Hasilnya, jumlah sarjana di Morowali meningkat sangat drastis.

Di awal masa jabatannya pada 2007 hanya ada 700 orang sarjana, menjadi 4.200 orang pada akhir masa jabatannya, yakni pada 2018.

Menurut Rizal, kepeduliann Anwar Hafid kepada anak muda, tidak terlepas dari perjalanan karier yang ditempuh.

Berbagai pemahamanan tentang penanganan masalah pernah dilalui oleh Anwar Hafid, akhirnya membentuk dirinya yang paham akan tantangan di masa depan harus melibatkan generasi muda.  “Beliau ini punya pemahaman dengan karier politiknya di pusat, tentu juga beliau punya pemahaman tentang penanganan masalah,” kata Rizal. (*/boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler