jpnn.com - JAKARTA - Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Anwar Hafid, menyampaikan visi besar untuk menjadikan Provinsi Sulteng memiliki daya tawar lebih tinggi di masa depan.
Anwar dalam paparannya saat debat perdana Pilkada Sulteng, menekankan pentingnya menjadikan Sulteng sebagai sister city bagi Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan mengacu pada model Kota Batam dan Negara Singapura.
BACA JUGA: Anwar Hafid Fokus Program & Tolak Politik Negatif Menyerang Lawan, Simpati Rakyat Menguat
Menurut Anwar, seyogyanya pemerintah provinsi di masa depan memperhatikan Sulteng sebagai daerah penyangga visi besar pemerintah pusat tersebut. Anwar menegaskan Sulteng harus terlebih dahulu memiliki daya tawar.
“Seyogyanya pemerintah provinsi ke depan harus memiliki daya tawar, kita ingin menjadikan Sulteng sister city dengan IKN, seperti Batam dan Singapura,” kata Anwar Hafid dalam keterangannya, Minggu (20/10).
BACA JUGA: Program Berani Cerdas dan Berani Sehat Anwar-Reny Menjawab Harapan Besar Rakyat
Menurut Anwar, IKN merupakan peluang besar bagi kemajuan pertumbuhan ekonomi rakyat Sulteng.
Sebab, Anwar melihat IKN sebagai pasar besar bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
BACA JUGA: Anwar Hafid Pemimpin Berpengalaman, Kompeten jadi Gubernur Sulteng
Anwar menginginkan Sulteng berperan sebagai pemasok sejumlah komoditas bahan pokok ke IKN. Dengan cara itu, maka seluruh ekonomi rakyat akan tumbuh sempurna.
Anwar Hafid mengibaratkan kehadiran IKN ibarat air di dalam gelas.
Tumpahan air itu diibaratkan sebagai berkah yang didapat Sulteng dari kehadiran IKN.
Berpengaruh bagi penghasilan dan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
“Kehadiran IKN ibarat teori air dalam gelas, airnya tumpah dan kita ingin tumpahan itu ada di Sulawesi Tengah,” kata Anwar Hafid.
Menciptakan berbagai peluang bagi ekonomi rakyat memang menjadi salah satu prioritas utama Anwar-Reny Lamadjido.
Dalam setiap kegiatan, duet BERANI (Bersama Anwar-Reny) selalu menyampaikan bahwa Sulteng ke depan akan menjadi daerah yang lebih sejahtera. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi