Puluhan ribu warga di Australia turun ke jalan di sejumlah kota di Australia untuk menyampaikan dukungan mereka kepada Palestina, akhir pekan kemarin. 

Sambil meneriakkan "Bebaskan Palestina", para pendukung Palestina di kota Melbourne, ibukota negara bagian Victoria, berjalan dari State Library of Victoria di Swanston Street menuju Gedung Parlemen Victoria di Spring Street. 

BACA JUGA: Sempat Ditahan Tentara Israel, Fedi Nuril: Gue Enggak Takut

Puluhan warga Indonesia yang tinggal negara bagian Victoria yang juga membawa bendera Merah Putih.

Berkumpulnya massa seperti berunjuk rasa telah diperbolehkan di Australia yang telah melonggarkan aturan COVID-19 karena menurunnya angka penularan.

BACA JUGA: Vaksin Gotong Royong Dimulai, Epidemiolog: Orang Sehat dan Tidak Bergejala Tidak Ada di Prioritas

"Ini merupakan rasa solidaritas, kepedulian dan dukungan moral atas apa yang dilakukan Israel yang sudah melebihi batas kemanusiaan," ujar Heri Febriyanto, warga Indonesia yang tinggal di Bendigo, sekitar 153 km dari Melbourne.

Heri mengaku ia dan beberapa warga Bendigo lainnya rela menyetir selama dua jam untuk ikut aksi turun ke jalan.

BACA JUGA: Mengapa Pekerja Asing yang Tereksploitasi di Australia Tidak Melaporkan Majikannya?

Selama hampir dua pekan serangan militer dari Israel dan kelompok Hamas di kawasan Jalur Gaza telah memakan korban jiwa di kalangan sipil, termasuk anak-anak.

Gencatan senjata diumumkan pada hari Jumat lalu, yang disambut oleh warga Gaza yang turun ke jalan.

Namun tak semua pihak menyambut baik gencatan senjata ini.

"Sejujurnya saya sendiri senang [dengan laporan gencatan senjata]," kata Heri kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia. 

"Tapi ini kejadian yang berulang kali terlebih di bulan Ramadan jelang lebaran," tambahnya.

"Saya berharap ini menjadi gencatan senjata yang terakhir."

Unjuk rasa damai yang digelar di Australia tidak hanya dihadiri oleh warga Muslim, namun juga sejumlah warga Yahudi dan warga kulit putih Australia.  Unjuk rasa mendukung Israel

Sementara unjuk rasa mendukung Israel juga dilakukan di kawasan Caulfield, sebelah tenggara kota Melbourne. 

Kelompok Zionism Victoria adalah salah satu penyelenggara unjuk rasa tersebut, yang mengatakan acara dihadiri oleh sekitar dua ribu orang. 

Zionist Fedeeration of Israel, kelompok pendukung Israel lainnya sebelumnya pernah mengunggah ucapan terima kasih kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. 

Unggahan tersebut mengutip pernyataan PM Morrison yang mengatakan "Tanpa keraguan Israel punya hak untuk membela diri mereka dan warganya."

Sejumlah pengunjuk rasa membawa bendera Israel dan spanduk mendukung Israel. 

Salah satunya berbunyi, "Bebaskan Gaza dari Hamas". 'Bukan soal jadi Muslim'

Di Sydney, jumlah pendukung Palestina yang turun paling banyak ke jalanan di Australia pada akhir pekan kemarin

Mereka memulai aksinya dengan pertunjukkan adegan teatrikal yang menggambarkan apa yang dialami oleh warga di Gaza, khususnya anak-anak yang ikut jadi korban meninggal.

Mereka kemudian berjalan yang membuat polisi menutup akses menuju pusat kota Sydney.

"Warga mendukung LGBT dan Black Lives Matter, tapi ketika soal Gaza, tidak ada yang peduli," kata salah satu pengunjuk rasa di Sydney.

"Suara kita telah dibungkam dan dengan unjuk rasa ini semua orang kini bisa mendengarkan kita," ujar warga yang lain.

Unjuk rasa serupa juga digelar di Brisbane, Adelaide, dan Hobart di pulau Tasmania

"Ini bukan soal menjadi seorang Muslim atau Islam," kata salah satu warga di Hobart.  Australia minta semua pihak tunduk pada gencatan senjata

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne dalam akun Twitter-nya mengatakan ia meminta agar semua pihak (Palestina dan Israel) tunduk dengan kesepakatan gencatan senjata yang telah dicapai.

"Banyak yang datang ke unjuk rasa ini merasa marah dengan Pemerintah Australia, sekarang saatnya kita mengatakan ini semua sudah cukup," ujar Assala Sayara, kata salah satu yang mengkoordinir unjuk rasa lainnya. 

Para pengunjuk rasa di Australia mengatakan mereka akan tetap menggelar unjuk rasa di jalanan akhir pekan mendatang agar pesan mereka bisa terdengar. 

"Ini sangat penting dari sebelumnya, sekarang kita melanjutkan gerakan dan terus menekan agar ada perubahan," ujar Dalia Al Haj Qasem, salah satu penggagas aksi mendukung Palestina di Sydney. 

Laporan tambahan Josh Bavas dari Sydney

BACA ARTIKEL LAINNYA... Richard Branson: Vaksinasi Harus Jadi Prioritas Australia Saat Ini

Berita Terkait