Komunitas Masyarakat Bersihkan Kali Ciliwung

Senin, 24 Juni 2013 – 07:22 WIB
JAKARTA – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Lintas Agama bekerjasama dengan Sanggar Ciliwung Merdeka, menggelar bakti sosial pembersihan sungai Ciliwung. Kegiatan dilaksanakan di sekitar Kebon Pala dan Bukit Duri, Jakarta Timur, Minggu (23/6). Mereka tidak hanya mengangkat sampah dari dalam sungai, namun sekaligus membangun rakit penyeberangan bagi warga sekitar.

Menurut perwakilan remaja Masjid Cut Meutiah, Jakarta, Amirah Nur Indah, kegiatan bersih-bersih sungai jarang dijamah berbagai lapaisan masyarakat. Karena sebagian besar menganggap pekerjaan tersebut tanggungjawab pemerintah. Atas dasar inilah komunitas ini kemudian terbentuk bertepatan dengan Hari Bumi 5 Juni lalu. Mereka terpanggil ingin memberi contoh, bahwa menjaga lingkungan hidup merupakan tanggungjawab bersama.

"Selain itu kami juga ingin tunjukkan bahwa bangsa ini rukun, toleran dan selalu bersama. Jangan membeda-bedakan suku, agama dan ras. Jangan menjadi perbedaan sebagai konflik. Kami sebagai kaum muda tunjukkan kebersamaan itu dengan kegiatan bakti sosial. Perbedaan agama tidak menghalangi kami melakukan kegiatan seperti ini," ujar Amirah yang juga mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta ini.

Melihat begitu besarnya tujuan mulia dari keberadaan komunitas ini, Mark Rompies dari Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB), mengatakan mereka akan terus mencoba mengajak lebih banyak kaum muda lain untuk turut bergabung dalam komunitas tersebut.

Model kegiatan dalam komunitas juga tidak terbatas pada bersih-bersih sungai semata, namun nantinya bertambah luas seperti membantu pengungsi, membantu korban pengusuran dan kegiatan-kegiatan sosial lain.

“Kita berharap dari kegiatan-kegiatan seperti ini akan semakin menumbuhkan rasa persaudaraan, toleransi dan kerjasama antar sesama anak bangsa, terutama di kalangan muda,” ujarnya.

Sementara itu Adi Putra Khomas dari perwakilan keluaga Budhis, menyadari komunitas ini tidak mungkin dapat bekerja sendiri. Karena itu mereka juga akan mencoba mengajak pemerintah dan lembaga terkait lain untuk bersama-sama melakukan kegiatan sosial yang ada.

"Kami berharap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat mendukung aksi-aksi komunitas lintas ini," ujar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Organda-Pemda Sepakati Tarif Naik 20 Persen

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler