Kondisi Gawat, PP Muhammadiyah Desak Jokowi Ambil Alih Komando

Senin, 21 September 2020 – 14:06 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pertemuan di Istana Negara, Senin (6/8). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta Presiden Jokowi mengevaluasi secara menyeluruh penanganan pandemi COVID-19.

Jokowi juga disarankan mengambil alih komando agar kebijakan lebih terarah.

BACA JUGA: Info dari Bu Sri Mulyani: G20 Sepakat Lakukan Aksi Global Lawan Covid-19

Desakan muncul melihat kondisi makin banyaknya kasus positif COVID-19.

"Presiden harus evaluasi lagi penanganan COVID-19. Jika perlu presiden mengambil alih dan memimpin langsung agar lebih efektif, terarah, dan maksimal," kata Haedar dala. pernyataan resminya, Senin (21/9).

BACA JUGA: Menteri Agama Fachrul Razi Positif COVID-19, Kondisinya...

Kehadiran presiden, lanjutnya, sangat diperlukan di tengah gejala lemahnya kinerja dan sinergi antarkementerian.

Presiden Jokowi perlu mengevaluasi para menteri agar meningkatkan performa dan profesionalitas kerja.

BACA JUGA: Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan dan Mutilasi, Mencengangkan, Bikin Merinding

Ini agar tidak menimbulkan liabilitas pemerintahan dan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, khususnya kepada presiden. 

"Perlu kebijakan yang tegas dan menyeluruh dalam penanganan COVID-19 secara nasional agar keadaan terkendali," ucapnya. 

PP Muhammadiyah juga meminta Presiden Jokowi mengutamakan penyelamatan jiwa manusia sebagaimana perintah konstitusi bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Haedar Nashir menilai pemerintah pusat dan derah telah bekerja keras menangani pandemi COVID-19. Meski demikian, belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Selain karena kompleksitas masalah, kerja dan kinerja pemerintah perlu ditingkatkan dan diperbaiki, terutama terkait dengan koordinasi antar instansi dan komunikasi publik.

"Lemahnya koordinasi dan komunikasi menimbulkan kegaduhan politik yang trivial dan kontraproduktif. Itu sebabnya kami meminta presiden harus turun tangan," tandasnya. (esy/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler