jpnn.com, JAKARTA - Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis (26/10) melemah ke posisi Rp 15.941 dari sebelumnya Rp 15.933 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah melemah karena rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal III/2023 jauh lebih baik dibandingkan kuartal II/2023, yakni 4,9 persen dari 2,1 persen.
BACA JUGA: Rupiah Melemah Lagi, USD Tak Bisa Turun dari Rp 15 Ribu, Bagaimana Ini?
“Data ini menunjukkan ekonomi AS masih solid, sehingga masih memungkinkan untuk Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuannya untuk meredam inflasi ke target 2 persen,” katanya.
Selain itu, kata Ariston, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga masih memicu sentimen hindari risiko di pasar keuangan yang membebani rupiah sebagai aset berisiko.
BACA JUGA: Kurs Rupiah Melemah Lagi Terimbas Keputusan PPKM Darurat
Secara historis, perang antara Israel dengan Hamas (kelompok perlawanan dari Palestina) berlangsung selama 2-3 bulan. Ini berarti nilai tukar rupiah berpotensi terganggu mengingat babak eskalasi baru dimulai sejak 7 Oktober 2023.
Investor pada hari ini juga tertuju pada data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS yang diprediksi meningkat 0,3 persen month to month (MoM) dan 3,7 persen year on year (YoY).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan pelemahan rupiah dipengaruhi laporan terkait militer Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas Iran di Suriah yang memicu aliran dana ke aset-aset safe haven.
“Serangan tersebut yang dilakukan terhadap dua fasilitas di Suriah Timur merupakan pembalasan atas serangan baru-baru ini terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah,” ujar Ibrahim.
Serangan terhadap pasukan AS telah meningkat sejak dimulai konflik antara Israel melalui Hamas (kelompok perlawanan Palestina) pada awal Oktober 2023. Berita ini dianggap meningkatkan kekhawatiran atas eskalasi konflik Timur Tengah yang lebih luas.
Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp 15.939 per USD dari penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.920 per USD.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul