Kondisi Jalan 95 Persen Oke

Selasa, 14 Agustus 2012 – 07:21 WIB
SEPERTI tahun-tahun sebelumnya, di beberapa titik jalur mudik selalu terjadi kemacetan akibat adanya sisa-sisa perbaikan jalan. Namun, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) menjamin bahwa sejak H-10 lalu kondisi jalan dan jembatan di jalur mudik sudah siap dan aman untuk dilalui.

"Perbaikan sudah habis, tidak ada lagi kegiatan perbaikan jalan di jalur-jalur mudik. Kondisinya secara umum sudah 90 sampai 95 persen mantap. Mantap di sini artinya kondisi jalan baik, tapi memang masih ada yang sedang," ujar Menteri PU Djoko Kirmanto kemarin (13/8). Karena itu, dia meyakinkan bahwa mudik tahun ini akan lancar dan minim hambatan.

Terkait dengan selesainya semua perbaikan dan rehabilitasi jalan, Djoko menegaskan bahwa seluruh kendaraan berat yang digunakan para pekerja sudah disingkirkan dari badan jalan supaya tidak menghalangi pemudik. "Sejak H-10 seluruh kendaraan untuk perbaikan jalan sudah harus ditarik semua. Sebab, sekarang ini sudah tidak ada lagi kegiatan perbaikan di jalan," tandasnya.

Wakil Menteri PU Hermanto Dardak menambahkan, penanganan jalan tidak dilakukan karena mendekati Lebaran. Menurut dia, penanganan jalan itu merupakan hal yang rutin dilakukan. Sebab, ada 38.500 kilometer jalan nasional dan 200 ribuan jalan provinsi sehingga wajar jika ada sebagian yang rusak. "Setiap saat, setiap tahun, pasti ada perbaikan," katanya.

Pasalnya, selalu ada sebagian jalan yang umurnya habis dan harus diperbaiki. Sementara untuk jalan yang umurnya sudah lima tahun, harus dilakukan rehabilitasi, ditambah aspalnya. Kemudian, yang kapasitasnya sudah terganggu, terlihat antrean selalu panjang, harus diperlebar. "Tapi, itu semua konstruksinya harus selesai sepuluh hari sebelum Lebaran. Pada saat mudik jangan ada penanganan," tegasnya.

Hermanto mengambil contoh, di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, ada pembangunan Jembatan Kabuyutan. Pengecoran jembatan sudah selesai dilakukan dan pada 8 Agustus lalu sudah difungsikan. Begitu juga Jembatan Pemali di Jawa Tengah dan Jembatan Gentong di Jawa Barat yang sudah dapat dilewati saat mudik. "Yang penting H-10 harus sudah fungsional," tandasnya.

Demikian pula proyek penanganan ruas Ciregol yang merupakan jalur utama rute Jakarta-Tegal-Purwokerto, juga sudah dibuka kembali pada 6 Agustus lalu. Ruas jalan itu sempat ditutup sejak 8 Juli 2012 gara-gara longsor. Akibatnya, perjalanan dari Jakarta ke Purwokerto harus melewati Bandung. "Kondisinya sekarang sudah bisa dilalui kendaraan untuk dua arah. Meskipun dengan kondisi aspal yang tidak sempurna," lanjutnya.

Sekarang Kemen PU juga sedang berupaya membangun jalan tol Cikampek-Palimanan sehingga nanti keluar tol Cikampek tidak perlu turun ke jalan nasional, tapi langsung tancap gas ke Jawa Tengah. Selama ini, saat keluar tol Cikampek, selalu terjadi kemacetan panjang gara-gara pasar tumpah. "Kalau itu sudah jadi, ada dua jalur untuk mudik, yaitu jalan tol dan jalan nasional. Keduanya akan saling mendukung," tuturnya.

Sedangkan upaya untuk mengatasi pasar tumpah, antara lain, membuat jalan layang seperti yang dilakukan di Pamanukan. Sementara kalau di perkotaan, umumnya dibuat jalan melingkar seperti di Pemalang, Demak, Pati, dan Kudus. "Masuk dalam kota itu kan macet. Baru saja kita resmikan Jalan Lingkar Ambarawa. Jadi, kalau dari Semarang mau ke Jogja bisa lewat itu," jelasnya. (wir/c9/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Progres Kasus Hambalang Stagnan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler