jpnn.com - MAGETAN - Kondisi jenazah salah satu pendaki korban kebakaran di Gunung Lawu sangat menyedihkan. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim) kesulitan mendapatkan data sekunder lantaran kondisinya terbakar 100 persen.
"Kondisi jenazah sudah rusak, jadi data yang paling memungkinkan dengan data primer tes DNA," ujar Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol Umar Shahab saat rilis di ruang media center RSUD dr Sayidiman, Magetan, kemarin (20/10).
BACA JUGA: Mengerikan... Sudah 30 Wanita Jadi Korban Kolor Ijo
Pihak tim DVI tetap melakukan tes DNA untuk mendapatkan data valid. Sementara ini memang jenazah Mr X itu dikaitkan dengan nama Aris Munandar, seorang pendaki dari rombongan Jakarta. Pihak tim DVI juga mendapat laporan dari rekan-rekan Aris. Sebab, masih di TKP tewasnya Aris itu juga ditemukan dua pendaki asal Jakarta meregang nyawa. Keduanya adalah Joko Prayitno dan Kartini. Ketiga pendaki itu memang terpisah dari rombongan.
Masih kata Umar dalam rilis kemarin tim DVI sudah mencari data sekunder baik berupa barang maupun perlengkapan lain yang masih melekat di tubuh jenazah. Namun, saat dievakuasi jenazah sudah dalam kondisi hangus dan tidak meninggalkan jejak properti apa pun. Tim DVI pun melakukan tes DNA dengan menggunakan sampel darah Suryanto, ayah Aris Munandar yang baru datang Selasa (20/10) dini hari. "Sampel darah sudah kami ambil dan akan segera dicek," tuturnya.
BACA JUGA: Kisah Pak Tua yang Cemburu Buta Sang Nenek Dapat Surat Cinta
Sampel darah tersebut kemudian dikirimkan ke Mabes Polri untuk dilakukan uji. Waktu yang dibutuhkan untuk pengujian sampel tersebut diestimasikan di bawah dua minggu. Dia berjanji pada keluarga korban, untuk secepatnya menyerahkan data yang didapat dari hasil perbandingan sampel dan DNA korban. "Saya mengerti kondisi keluarga, kami akan berusaha secepat mungkin mengidentifikasinya," ujar umar.
Selain hal itu, Umar juga menyampaikan secara resmi enam jenazah yang sudah teridentifikasi oleh tim DVI. Enam jenazah itu meliputi Awang Pradika Dwi Kusuma, Rita Septy Nurika, Sumarwan, Nanang Setya Utama, Joko Prayitno, dan Kartini. Keenam jenazah tersebut teridentifikasi melalui data primer baik berupa fingerprint, jenis kelamin, maupun benda yang melekat di tubuhnya.
BACA JUGA: Hasil Diagnosa Dokter, Korban Kolor Ijo Kemaluannya Telah...
"Dapat disimpulkan, dari tujuh korban meninggal dan dibawa ke RSUD dr Sayidiman Magetan telah teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan antemortem dan postmortem tim DVI, tidak terbantahkan lagi enam jenazah sudah teridentifikasi," tambahnya.
Usai rilis tersebut, tim DVI langsung menyerahkan sertifikat kematian ke Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora. Selanjutnya sertifikat diserahkan ke Bupati Magetan Sumantri dan Pj Bupati Ngawi Sudjono yang juga hadir dalam rilis tersebut.
Kemudian dari masing-masing kepala daerah menyerahkan sertifikat tersebut ke perwakilan keluarga korban. Pj bupati Ngawi langsung menyerahkannya ke keluarga korban asal Ngawi, sedangkan Sumantri menyerahkan ke keluarga korban asal Jakarta. (ian/ota)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Panik, Pengendara Motor Tiba-tiba Nyelonong di Runway Bandara Hasanuddin
Redaktur : Tim Redaksi