Kondisi Memprihantikan Mantan Pelatih Balap Sepeda Indonesia Pasca-Kecelakaan di Brunei Darussalam

Senin, 11 Juli 2022 – 20:32 WIB
Puspita Mustika Adya saat menjalani perawatan di rumah sakit. Foto: dok Puspita Mustika

jpnn.com, JAKARTA - Pelatih tim paracyling Indonesia Puspita Mustika Adya tengah menjalani pengobatan secara marathon akibat kecelakaan yang didapat saat menangani tim balap sepeda Brunei Darussalam.

Sang istri Riries Widya mengaku telah banyak mengeluarkan uang dari kocek pribadi untuk membantu biaya pengobatan suaminya.

BACA JUGA: Buntut Kasus Mas Bechi, Ponpes Shiddiqiyah Jombang Langsung Ditinggal Para Santri

Hingga saat ini, belum ada bantuan yang ditujukan untuk mantan pelatih tim paracyling Indonesia pada ajang Asian Para Games 2018 tersebut.

"Sejak November 2019, Puspita sudah menjalani pengobatan secara marathon. Kami terpaksa mengeluarkan biaya pribadi setiap bulan sekitar enam juta rupiah lebih karena BPJS dan Axxa Allianz tidak cover biaya pengobatan kecelakaan lama," ungkap Riries Widya dalam riset tertulis.

BACA JUGA: Raja Sapta Oktohari Terpilih jadi Wakil Presiden Balap Sepeda Asia

Dari hasil MRI dan data MCU yang dilakukan RS Persada Malang, Puspita harus menjalani operasi untuk mengatasi dampak total permanen kecelakaan di Brunei tersebut.

"Puspita harus menjalani operasi penggantian 4 selang yang terpasang dari kepala ke saluran pembuangan karena alirannya mampet. Pergantian itu harus dilakukan selama 5 tahun sekali karena kotor atau banyak plak sehingga aliran nya mampet.”

BACA JUGA: Sebut Kondisi Mobil Pasca-Kecelakaan Cukup Parah, Charly Van Houten: Ada yang Kejepit

“Kalau selang lagi mampet itu cairan merendam saraf lainnya jadi mengeras dan pusing sehingga menyebabkan Puspita blank dan kesakitan," jelas sang istri.

Tercatat sejak kecelakaan di Brunei, Puspita telah tiga kali melakukan operasi. Terkini kondisinya membutuhkan biaya sekitar Rp 400 juta untuk melakukan operasi keempatnya.

Pada masa jayanya, Puspita merupakan sprinter yang tak hanya merajai velodrom di berbagai ajang nasional, tetapi juga menjadi juara di ajang tingkat Asia Tenggara hingga Asia.

Pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 28 April 1966 ini pernah meraih medali emas SEA Games di Manila 1998 untuk nomor sprint 200 meter dan 1.000 meter Individual Time Trial (ITT). Tahun 1989, ia mencetak rekor baru SEA Games 1.000 meter ITT di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Terakhir di SEA Games 1991 Manila, ia meraih emas nomor 4.800 massed start. Sebagai pelatih ia telah mengantongi sertifikat IOC Cycling Course 1993, 1997, dan 2003 dengan gelar The Best Indonesia Coach dan pemilik sertifikat High Level Coach UCI. 

BACA JUGA: Buntut Kasus Mas Bechi, Ponpes Shiddiqiyah Jombang Langsung Ditinggal Para Santri

Sebelum koma akibat kecelakaan, tercatat Puspita Mustika Adya pernah menangani tim balap sepeda Brunei Darussalam pada tahun 2008.(mcr16/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler