Konferensi Internasional ICISS 2024 Bahas Integrasi Data & AI untuk Keberkelanjutan

Selasa, 17 September 2024 – 15:42 WIB
Konferensi Internasional ICISS 2024 bahas integrasi data & AI untuk keberkelanjutan. Foto dok. ICISS

jpnn.com, JAKARTA - Konferensi Internasional ke-11 tentang ICT for Smart Society (ICISS) 2024 sukses digelar di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta pada 4-5 September 2024.

Konferensi ini diisi dengan diskusi terobosan mengenai integrasi data dan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Direktur ICT: Perlu Memperkuat Keamanan IT di KPU Menjelang Pemilu 2024

Diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), IEEE Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kominfo), INSPIRASI, dan Smart City & Community Innovation Center (SCCIC), konferensi ini mengumpulkan tokoh-tokoh terkemuka dari pemerintah, akademisi, dan industri untuk mengeksplorasi bagaimana ICT dapat membentuk masyarakat cerdas, meningkatkan tata kelola, dan mempromosikan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Prof. Suhono Harso Supangkat dari SCCIC, yang tampil sebagai pembicara menekankan kekuatan transformatif teknologi "Smart-X" di sektor-sektor, seperti kota cerdas dan energi. 

BACA JUGA: Kominfo Bantu Pelaku UMKM Adopsi Teknologi Digital

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika Kominfo) Hokky Situngkir menyoroti pentingnya kepercayaan dan keamanan dalam membangun masyarakat cerdas, menyelaraskan pesan ini dengan "Gerakan 1000 Startup" Indonesia yang mendorong kewirausahaan digital dan inovasi.

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Zudan Arif Fakrulloh berbagi wawasan tentang bagaimana digitalisasi, seperti penggunaan tanda tangan elektronik, merevolusi tata kelola dengan meningkatkan efisiensi administrasi.

BACA JUGA: Teknologi AI Jadi Jawaban Kebutuhan Mendesak Sektor Manufaktur

Pembicara terkemuka lainnya termasuk Prof. Kayoko Yamamoto dari University of Electro Communications, Tokyo, yang menyoroti peran ICT dan teknologi GIS dalam manajemen risiko bencana dan ketahanan masyarakat.

Sementara, David Klingberg dari Smart Planning & Design Australia membahas pentingnya desain kota cerdas mengingat investasi infrastruktur global yang masif. Dr. Garcia Reyes dari University of Warwick mengeksplorasi penggunaan AI dalam menilai kerentanan struktural. 

Prof. Ir. Lukito Edi Nugroho dari Universitas Gadjah Mada merefleksikan inisiatif kota cerdas di Indonesia dan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dalam menerapkannya.

Hari kedua konferensi mencakup side event berjudul "AI for Smart X", yang menampilkan lokakarya tentang aplikasi AI dalam mobilitas, tata kelola perkotaan, dan infrastruktur. 

"AI dan IoT berperan dalam mengatasi tantangan mobilitas perkotaan, seperti kemacetan lalu lintas dan keselamatan," kata Dr. Fadhil Hidayat dari ITB saat memimpin diskusi. 

Sementara itu, I Made Ariya Sanjaya, CEO PT Kazee Digital Indonesia, membahas penggunaan AI untuk analitik media yang aman dan menghadapi risiko siber. 

Konferensi ini berhasil terselenggara berkat dukungan dari sponsor utama, termasuk Pertamina dan Samsung, yang turut berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. Keterlibatan mereka mencerminkan pentingnya kemitraan publik-swasta dalam memajukan teknologi kota cerdas dan infrastruktur.

Sebagai kesimpulan, ICISS 2024 menunjukkan peran penting AI dan ICT dalam membangun masyarakat cerdas. Acara ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi digunakan untuk menciptakan lingkungan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berpusat pada manusia.

Dengan upaya berkelanjutan, inisiatif kota cerdas menjanjikan transformasi kehidupan perkotaan untuk masa depan yang lebih tangguh dan sejahtera. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler