Konferensi Meja Potlot Mendesak Pembatalan RUU Permusikan

Kamis, 14 Februari 2019 – 20:36 WIB
Konferensi Meja Potlot terkait RUU Permusikan. Foto: Istimewa.

jpnn.com, JAKARTA - Dua kelompok yang saling berseberangan terkait RUU Permusikan (kelompok tolak dan revisi) akhirnya mencapai kesepakatan terkait polemik yang ada. Kesepakatan didapat setelah dua kelompok itu duduk satu meja dalam Konferensi Meja Potlot di markas besar Slank, Jalan Potlot, Jakarta pada Selasa (12/2) malam lalu.

Dalam pertemuan yang dilakukan secara tertutup dan santai tersebut, kedua belah pihak sepakat dalam tiga hal. Pertama, mendesak DPR agar dengan segera melakukan pembatalan RUU Permusikan beserta seluruh proses yang tengah dijalankan di parlemen pada saat ini, sembari menunggu dilaksanakannya Musyawarah Musik Indonesia.

BACA JUGA: Batal Debat dengan Anang, Begini Reaksi Jerinx SID

Baca juga: Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan Gelar Pertemuan dengan Badan Keahlian DPR

Kesepakatan kedua, yakni menggelar Musyawarah Musik Indonesia yang dihadiri para pemangku kepentingan dari Sabang sampai Merauke. Pertemuan dengan agenda utama di antaranya menyerap aspirasi sekaligus menyepakati atau tidak menyepakati dibentuknya aturan tertulis yang akan mengatur tata kelola industri musik Indonesia.

BACA JUGA: Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan Gelar Pertemuan dengan Badan Keahlian DPR

Poin ketiga kesepakatan pertemuan yakni melakukan pemetaan ulang permasalahan yang sedang terjadi saat ini di industri musik Indonesia sebagai salah satu cara untuk mencari solusi terbaiknya.

Baca juga: 8 Rekomendasi Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan

BACA JUGA: Tolak RUU Permusikan, Navicula Rilis Lagu Dagelan Penipu Rakyat

Dalam Konferensi Meja Potlot yang digagas oleh Slank dan manajemen dihadiri berbagai pelaku musik tanah air. Di antara lain Anang Hermansyah, anggota DPR RI Fraksi PAN Komisi X dan juga Glenn Fredly yang mewakili Kami Musik Indonesia, sebuah gerakan yang menjadi penghubung dengan perwakilan stakeholder ekosistem musik untuk Rapat Dengar Pendapat Umum dengan DPR RI sebagai inisiator RUU Permusikan.

Sementara dari Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan tampak hadir antara lain Edy Khemod, Endah Widiastuti, Ricky Siahaan, Ramondo Gascaro, Wendi Putranto, Che Cupumanik, Nadia Yustina, M. Asranur hingga Soleh Solihun.

Para personel Slank sendiri juga hadir di antaranya drummer Bimbim, gitaris Ridho Hafiedz, basis Ivanka, vokalis Kaka, dan manajer Slank, Denny BDN. Sementara gitaris Abdee Negara tidak tampak hadir kemarin.

“Setelah mempelajari dengan saksama RUU Permusikan, Slank sepakat dengan rekomendasi membatalkan RUU tersebut. Slank juga mendukung penuh diadakannya Musyawarah Musik Nasional untuk menyerap aspirasi para stakeholder industri musik dari berbagai daerah di Indonesia. Semua demi ekosistem musik indonesia yang lebih baik,” kata Bimbim mewakili Slank yang menjadi penggagas pertemuan tersebut.

"Saya menangkap aspirasi dari teman-teman musisi terkait dengan RUU Permusikan ini untuk tidak dilanjutkan proses pembahasannya. Sebagai wakil rakyat, aspirasi ini tentu akan saya bawa ke Parlemen,” jelas Anang Hermansyah.

Lebih lanjut Anang mengatakan dalam kapasitasnya sebagai inisiator RUU Permusikan, dirinya akan mengajukan surat penarikan usulan RUU ini ke Pimpinan DPR. (mg3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ashanty Kesal Kritikan Jerinx SID Merembet ke Bisnis


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler