jpnn.com - JAKARTA - Mukernas III Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah berakhir dengan kesepakatan islah. Kubu Sekjen Romarhurmuziy sudah mengakui kembali Suryadharma Ali sebagai ketua umum partai.
Sebaliknya, SDA sudah mengakui Romi dan para pengurus lain yang dipecat, kembali lagi ke jabatannya semula. Konflik pun ditutup.
BACA JUGA: Akil Akui Pernah Minta Uang 3 Miliar Untuk Bantu Tiga Pilkada
Namun menurut pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim Semarang, Agus Riyanto, sejatinya kubu Romi telah memenangkan perseteruan.
"Mukernas Cisarua yang memutuskan Muktamar dipercepat sebulan usai pilpres, ini menunjukkan secara politis Romi menang. Muktamar yang mestinya masih 2015 diajukan usai pilpres. Sudah pasti SDA kehilangan masa jabatan sebagai ketua umum selama satu tahun," ujar Agus Riyanto saat dihubungi koran ini dari Jakarta, Kamis (24/4).
BACA JUGA: Masa Kepemimpinan SDA Dipangkas Satu Tahun
Pakar politik yang mendalami tradisi berpolitik kaum nahdliyin itu menilai, ajang Mukernas juga memperlihatkan kuatnya dukungan pengurus DPW ke kubu Romi. "Mayoritas pengurus DPW sudah telanjur kecewa dengan SDA yang secara sepihak menyatakan dukungan terhadap pencapresan Prabowo," ujar Agus.
"Meski masih diakui sebagai ketua umum, SDA sudah kehilangan legitimasi," pungkasnya. (sam/jpnn)
BACA JUGA: KPK Geledah Empat Rumah Terkait Dugaan Korupsi e-KTP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD dan Jokowi Tokoh Paling Anti Korupsi‬
Redaktur : Tim Redaksi