Konflik Internal Hanura Belum Reda

Kamis, 18 Januari 2018 – 07:23 WIB
Oesman Sapta Odang. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Konflik internal Partai Hanura masih berlanjut. Rabu (17/1), kubu Ketua Umum (Ketum) Oesman Sapta Odang (OSO) kembali mengadakan konsolidasi di Hotel Manhattan.

Sebaliknya, kubu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Syarifudin Sudding tadi malam mengadakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) di Hotel Sultan. Agendanya, mencari Ketum definitif pengganti OSO.

BACA JUGA: Oso: Jangan Tantang Saya untuk Ribut

Dalam konsolidasi di Hotel Manhattan, kubu OSO mengklaim acaranya dihadiri perwakilan dari 25 DPD provinsi se-Indonesia.

OSO menyampaikan bahwa dirinya sudah bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto.

BACA JUGA: Kantongi SK Yasonna, Oso: Yang Lain Seratus Persen Ilegal

Pertemuan itu berlangsung saat dirinya dan Wiranto sama-sama menghadiri pelantikan menteri sosial dan pejabat lain di Istana Negara.

OSO memastikan, dirinya mendapat dukungan dari Wiranto. OSO juga menyebutkan bahwa Wiranto tidak akan kembali menjabat Ketum Partai Hanura.

BACA JUGA: Kubu Oso Tuding Sudding cs Lakukan Kejahatan Terstruktur

OSO mengklaim, Wiranto menolak semua proses politik yang dilakukan kubu Sudding. Menurut dia, Wiranto telah mempelajari situasi internal partai.

Dia meyakini bahwa tidak akan ada munaslub untuk kali kedua. ”Pak Wir (Wiranto, Red) bukan anak kemarin yang bisa dibohongin,” ujarnya.

OSO menyebutkan, ada situasi lain yang sejatinya memicu konflik internal. Namun, dia tidak ingin mengungkapkan pemicu itu.

Menurut dia, yang penting adalah melakukan evaluasi agar permasalahan bisa diluruskan dan diperbaiki. ”Nanti kalau saya cerita kan memalukan partai sendiri. Jadi, itu saya simpan untuk dipelajari,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Wiranto kembali menyampaikan pernyataan normatif saat ditanya tentang konflik Partai Hanura.

Menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (Menko Polhukam) tersebut mengatakan, dirinya tidak ingin konflik berkepanjangan tanpa solusi. Apalagi sampai mengganggu eksistensi partai.

”Saya punya kewenangan untuk menyelesaikan (konflik) ini dengan cara-cara yang bermartabat berdasar hati nurani,” ungkap Wiranto kemarin.

Lantaran tidak ingin persoalan tersebut berlangsung lama, Wiranto berharap dalam waktu dekat semua sudah selesai. ”Mudah-mudahan 1–2 hari ini selesai,” imbuhnya.

Wiranto menilai, gonjang-ganjing terjadi karena ada yang tidak puas dengan kebijakan partai. Ketidakpuasan itu disampaikan oleh berbagai tingkatan pengurus. ”Kami perbaiki kebijakan itu,” tegasnya.

Dia enggan membuka lebih dalam soal kebijakan yang dimaksud. Wiranto meminta semua pihak segera introspeksi. ”Kita selesaikan dengan cara-cara hati nurani,” ujarnya.

Dia menjamin konflik internal itu tidak mengganggu kesiapan partai dalam pilkada maupun pileg dan pilpres. ”Kalau nanti bertikai dua tahun ya mengganggu,” kata dia.

Terkait dengan usulan agar Wiranto mengikuti jejak Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto yang merangkap jabatan sebagai menteri perindustrian, Wiranto dengan tegas menolak.

Dia menegaskan tidak akan maju sebagai Ketum Hanura. Alasannya, dia tidak ingin tugas-tugasnya sebagai menteri terganggu oleh aktivitas partai.

Namun, dia meminta agar posisi Menko Polhukam tidak disamakan dengan menteri perindustrian. (syn/bay/c7/oni)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasek Sebut Operasi Tinggalkan Oso Mirip Kudeta di Turki


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler