Konflik Kebun Teh pun Dibereskan Dahlan

Rabu, 18 April 2012 – 09:48 WIB
Bupati Samosir, Mangindar Simbolon. Foto: Soetomo Samsu/JPNN

PADA 13 April 2012, Menteri Negera BUMN Dahlan Iskan melakukan kunjungan kerja ke Parapat, Balige, dan daerah sekitar. Banyak hal yang dilontarkan Dahlan saat kunjungan kerja di wilayah Sumut itu.

Bukan hanya soal pentingnya pengembangan Bandara Silangit di Tapanuli Utara untuk dijadikan bandara internasional guna menggenjot minat kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Urusan konflik kebun teh Sidamanik di Simalungun, juga 'lega' setelah Dahlan bicara.

Itulah yang diceritakan Mangindar Simbolon. Bupati Samosir, yang juga juru bicara 10 kabupaten/kota di sekitar Danau Toba itu, bercerita banyak hal saat ikut mendampingi Dahlan Iskan ketika kunjungan kerja di sana.

Berikut penuturan Mangindar Simbolon kepada wartawan JPNN, Soetomo Samsu, di Jakarta, Selasa (17/4).

Apa yang menjadi perhatian Dahlan Iskan saat kunjungan itu?
Soal Silangit. Beliau (Dahlan, red) berkali-kali mengatakan, Silangit harus menjadi bandar udara internasional. Bukan saja untuk mendongkrak wisata Danau Toba dan perekonomian di wilayah sekitarnya. Nanti, jika bandara Silangt sudah dikembangkan, banyak aspek yang akan menjadi sangat efisien.

Apa contohnya?
Contohnya akan ada efisiensi anggaran perjalanan dinas para pejabat dari setidaknya lima pemkab. Yakni Humbahas, Taput, Tobasa, Samosir, dan Pakpak Barat. Selama ini para pejabat dari daerah-daerah tersebut jika ada urusan kerja ke Jakarta, harus menginap dulu ke Medan. Artinya, harus ada uang inap. Nah, jika Silangit sudah menjadi bandara internasional, maka akan ada penerbangan langsung Silangit-Soekarno Hatta. Jadi tak perlu lagi nginap di Medan.

Berapa persen penghematan perjalanan dinas ini?
Saya perkirakan ada penghematan sekitar 30 persen uang perjalanan dinas. Selama ini, perjalanan darat Samosir-Medan, setidaknya makan waktu sekitar enam jam. Sudah tentu, jika ada penerbangan Silangit-Jakarta, tak perlu ada lagi ongkos BBM untuk perjalanan darat itu.  Efisiensi waktu juga sangat penting.

Yakin pengembangan Bandara Silangit terealisasi?
Saya optimis karena Pak Dahlan juga memberikan perhatian serius masalah bandara Silangit ini. Bahkan, jauh hari sebelumnya, saat Pak Dahlan masih menjadi Dirut PLN, saya pernah bertemu beliau di rumah Effendi Simbolon (anggota DPR dari F-PDIP, red). Pak Dahlan mengatakan ke saya mengenai pentingnya pengembangan Silangit menjadi bandara internasional. Bahkan menurut Pak Dahlan, masalah ini sudah disampaikan langsung ke Presiden. Luar biasa Pak Dahlan. Perhatiannya luar biasa terhadap  pembangunan infratsruktur di Sumut.

Dananya, apa tidak bisa disokong APBD?
Nggak bisa, harus dari APBN karena harus memperpanjang runway, juga memperlebar. Belum lagi sarana navigasi yang mahal. Target Pak Dahlan, 2014 harus sudah menjadi bandara internasional. Tim dari Kementerian Perhubungan juga sudah oke, pernah mengirimkan tim ke sana. Pak Dahlan juga sudah komit, jika dana masih kurang, akan diatasi BUMN. (sekedar cacatan, Kementerian Perhubungan sudah mengalokasikan Rp17 miliar di 2012 ini untuk pengembangan bandara Silangit).

Soal Danau Toba, bagaimana penilaian Dahlan?
Ini masih terkait dengan bandara Silangit, masalah danau Toba. Pak Dahlan bilang ke saya, danau terindah di China saja kalah dengan keindahan Danau Toba. Pak Dahlan bilang, danau di China tidak ada apa-apanya dibanding Danau Toba. Dosa kita kalau keindahan dari Tuhan ini kita biarkan saja (tidak diurus dengan baik). Begitu kata Pak Dahlan.

Apa lagi yang disinggung Dahlan saat kunjungan itu?
Nah, ini yang juga tak akan saya lupakan. Di sana kan ada pro kontra kebun teh Sidamanik. Itu di Simalungun, PTPN IV. Kebuh teh kan akan diganti dengan kebun sawit, warga setempat tak setuju. Lantas Pak Dahlan bicara di forum pertemuan. Kata beliau, 'Ini sekarang ada perubahan iklim. Daun teh tebal, kualitas tak bagus. Ada varian teh yang lebih cocok untuk daerah ini. Tak perlu diganti dengan kelapa sawit, tapi ganti dengan teh varian baru.' Begitu usai bicara, saya langsung berdiri menyalami Pak Dahlan. Mengucapkan terima kasih. Saya bukan bupati di situ, tapi kapasitas saya sebagai jubir kabupaten/kota di sekitar Danau Toba. Saya makin takjub dengan beliau. Urusan detil soal teh pun beliau menguasai. ***
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Taruhan Bagi Saya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler