jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro menyatakan terjadinya konflik sosial yang memakan korban jiwa, di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, tidak memengaruhi rencana pemindahan ibu kota negara.
Sebab, kata Kepala Badan Percanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu, kerusuhan yang terjadi di PPU, hanya masalah kriminal biasa. Sehingga, lanjutnya, pemerintah akan terus berjalan dengan rencana yang telah ditetapkan.
BACA JUGA: Kajian Bappenas Dangkal, Pak Jokowi Semestinya Tidak Buru-buru Umumkan Pemindahan Ibu Kota
"Sejauh ini pokoknya untuk ibu kota kita jalan terus. Tentunya kami selalu memperhatikan hal-hal seperti tadi. Meskipun hal kemarin itu kriminal biasa, perkelahian antarremaja, yang kemudian berujung mungkin ketidakpuasan," ucap Bambang di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10).
Aksi massa berupa pembakaran perumahan penduduk yang terjadi di Pelabuhan Feri Penajam, berawal dari kemarahan seorang remaja akibat tidak senang mendengar knalpot motor remaja lainnya. Kasus itu telah ditangani kepolisian. Satu orang dilaporkan meninggal dunia.
BACA JUGA: Bappenas Segera Eksekusi Anggaran Pembangunan Istana di Papua
Bambang meyakini, persoalan semacam itu dapat diselesaikan bila penegakan hukum dilakukan secara tegas.
"Kami meyakini, ke depan, kalau penegakan hukum lebih tegas, informasi pada masyarakat lebih jelas, harusnya hal seperti kemarin bisa dihindarkan," tutupnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Ritual Adat agar Malapetaka Tidak Menyerang Penajam Paser Utara
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam