jpnn.com - LAMPUNG - Polda Lampung sore tadi, Kamis (28/7), kembali memeriksa Umi Kalsum, istri almarhum M. Pansor, anggota DPRD Bandarlampung yang tewas dimutilasi beberapa waktu lalu.
Ia dimintai keterangan di ruang jatanras Subdit III Dit Reskrimum Polda Lampung terkait tertangkapnya dua terduga pembunuh suaminya. Pemeriksaan tertutup selama satu jam. Tak satu pun awak media yang diperbolehkan meliput.
BACA JUGA: Duh...Pensiunan PLN Itu Gantung Diri di Tower
Direktur Ditreskrimum Kombespol Zarialdi usai pemeriksaan tidak mau berbicara banyak. “Masih kami dalami,” singkatnya seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group), Kamis (28/7).
“Belum pasti apakah akan ada penambahan jumlah tersangka yang ikut membunuh anggota DPRD Bandarlampung itu,” tambahnya.
BACA JUGA: Kasus Vaksin Palsu, Dua Dokter Lagi jadi Tersangka
Dia berjanji jika saatnya tiba akan mengekspose besar-besaran. “Sudah kami runtutkan, sudah kami konfrontasi juga beberapa saksi untuk mencocokkan alibi. Yang jelas tersangkanya ini membunuh tidak secara spontan,” bebernya.
Disinggung lokasi pembantaian M. Pansor, motif pembunuhan, dan mobil politisi PDIP yang masih belum ditemukan, ia meminta wartawan bertanya ke Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih.
BACA JUGA: Soal Rp 140 Juta, Ayah Mirna Klaim Pegang Bukti Rekening Rangga
Usai pemeriksaan, istri Pansor juga berlalu begitu saja meninggalkan awak media yang sudah menunggunya dari awal.
Perempuan berjilbab biru itu setengah berlari meninggalkan halaman parkir Mapolda Lampung dengan Mobil Honda Jazz nopol B 18 FNY.
Polda Lampung sudah menahan dua tersangka dalam kasus ini. Yakni Medi Andika dan Tarmizi. Medi menyandang status anggota polri berpangkat Brigadir yang bertugas di unit Provost Polresta Bandarlampung. Dia pernah menjabat ajudan Kapolresta saat itu, Kombes Dwi Irianto.
Meski sudah menetapkan dua tersangka, pengungkapan kasus ini masih panjang. Seperti biasa, polisi menutup rapat motif dua tersangka dengan alasan demi kepentingan penyelidikan.
Terpisah, Obay Malhan kerabat korban mengatakan Medi Andika sudah lama dekat dengan almarhum. ”Terkejut saja,” kata pria tinggi besar ini.
Di bagian lain, Kapolda Lampung, Brigjen Ike Edwin membenarkan perihal penetapan tersangka terhadap Brigadir Medi Andika dan Tarmizi alias Dede. Nama terkahir bekerja sebagai penjaga warung makan di Way Halim.
“Saat ini keduanya masih didalami keterangannya, kami juga masih mengumpulkan, mencocokan data dan keterangan,” kata mantan Wakapolda Sulselbar itu kepada wartawan, Rabu (27/7).
Terkait uji lab dan pencocokan barang bukti yang dilakukan di Palembang, Kapolda mengatakan masih menunggu hasilnya. Karena membutuhkan waktu. “Ini kan uji labdan uji ilmiah, itu kan membutuhkan waktu, kita sabar saja. Nanti ada waktunya saya akan berbicara banyak,” ujar pria yang akrab disapa Dang Ike itu.
Diketahui, sebelumnya polisi menyebutkan misteri pembunuhan anggota DPRD Bandarlampung M. Pansor bin Abdullah Bakri masih berkutat pada motif asmara dan dendam.
Bahkan Polda Sumatera Selatan saat menemukan jasad korban di aliran sungai OKU Timur, Sumatera Selatan pada 21 April 2016 silam menemukan fakta bahwa sebelum dimutilasi M. Pansor ditembak terlebih dahulu. Ini dibuktikan dengan ada luka tembak di bagian kaki sebelah kanan korban. (cw6/ade/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Sosok Rangga di Mata Pegawai Kafe Olivier
Redaktur : Tim Redaksi