jpnn.com, JAKARTA - Bos Mayapada Group Dato Sri Tahir menyatakan kesiapannya menjalankan amanat dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang memintanya berinvestasi bidang perhotelan di 10 daerah pariwisata unggulan.
Tahir datang ke Istana memenuhi undangan presiden. Hadir juga para konglomerat lainnya seperti Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono (Djarum), Hary Tanoesoedibjo (MNC Group), Chairul Tanjung (CT Corp), Peter Sondakh (Rajawali Corpora), hingga Managing Director PT Sinarmas Gandi Sulistyo.
BACA JUGA: Jokowi Gelar Pertemuan dengan Para Konglomerat Indonesia di Istana
Dia menjelaskan presiden meminta para pengusaha perhotelan tersebut bisa membangun hotel di sepuluh lokasi baru, khususnya Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian di Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur hingga Raja Ampat. Khusus Mandalika yang akan menjadi lokasi MotoGP pada 2021, telah dipersiapkan infrastrukturnya berupa bandara, jalan dan lainnya.
“Jadi bapak Presiden meminta supaya partisipasi daripada pengusaha hotel, untuk segera membuka hotelnya supaya ramai. Ya harus, amanat kok. (Saya) bikin hotel dalam waktu dekat," ucap Tahir, usai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/6).
BACA JUGA: Jokowi Apresiasi Investasi Konglomerat Korsel di Indonesia
Hanya saja Tahir sempat mengingatkan kepada Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar Mansoer yang hadir mendampingi presiden, balap mobil Formula-1 di seluruh dunia itu merugi dan menjadi beban pemerintah.
Oleh karena itu, pengembangan Mandalika ke depan tidak cukup hanya mengandalkan MotoGP yang berlangsung satu kali dalam setahun.
BACA JUGA: Kiai Said: NU Tidak Anti Konglomerat
"(Moto)GP mungkin bisa lebih enggak populer. F1 saja berat. Saya pikir bukan GP-nya yang menarik, tapi adalah tourism-nya yang menarik. Jangan hanya GP-nya. GP kan setahun sekali ya sisanya, GP kan sehari, 356 hari apa yang kita lakukan," tutur Tahir.
Oleh karena itu, dia ingin ITDC menggarap pasar wisatanya. Ketika di Mandalika dibangun puluhan hotel dengan kapasitas ribuan kamar, maka itu bisa menarik turis di luar penyelenggaraan MotoGP.
Secara prinsip, Tahir siap memenuhi permintaan dari Presiden ketujuh RI tersebut agar dirinya membangun hotel di sepuluh destinasi yang juga disebut sebagai Bali Baru.
"Saya harus ya, sudah amanat presiden harus jalani. Kami kan sudah (ada) di Bali, Surabaya, Batam. Sekarang sesuai (amanat) presiden," tandasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam