jpnn.com, SURABAYA - Pelaksanaan Kongres XXXI HMI di Islamic Center Surabaya,Jawa Timur, Selasa (23/3) malam diwarnai kericuhan.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan pihaknya mengamankan enam orang terkait kericuhan tersebut.
BACA JUGA: Menpora Amali Minta Kader HMI Harus Siap Beradaptasi di Era Industri 4.0
Nico menjelaskan pihaknya melihat kongres sampai sekarang berjalan. Namun, kata dia, diduga terjadi miskomunikasi di antara peserta, sehingga ada yang membanting kursi.
“Lalu, atas permintaan panitia kami amankan enam orang dan masih dalam pemeriksaan," ujar Nico Afinta di lokasi Kongres XXXI HMI, Rabu (24/3).
BACA JUGA: Jokowi Sebut Terlalu Banyak Kader HMI di Sekelilingnya
Irjen Nico mengungkapkan pihaknya hingga Rabu (24/3) pukul 04.00 WIB, masih mengamankan jalannya Kongres HMI di Islamic Center tersebut
"Ada dua hal yang menjadi fokus pengamanan. Pertama sidang kongres dan yang kedua rombongan dari Makassar sebanyak 1.303 orang," ucap dia.
BACA JUGA: HMI Edukasi Tentang Vaksin, Kemenkes: Sinovac Sudah Mendapat Sertifikat Halal MUI
Di dalam pola pengamanan tersebut, Polda Jatim melakukan pendekatan kepada anggota HMI asal Makassar yang berjumlah 1.303 orang.
Polda Jatim atas bantuan dari Pemerintah Provinsi Jatim dan Tentara Nasional Indonesia membagi mereka ke penginapan milik TNI yang ada di Surabaya.
"Alhamdulillah rombongan bisa mengerti dan turut mengamankan Kota Surabaya dari sisi keamanan maupun Covid-19," ucap jenderal bintang dua ini.
Selanjutnya, fokus utama pihak kepolisian adalah mengamankan jalannya sidang, yang hingga pukul 04.00 WIB masih berlangsung pleno 2 menuju pleno 3.
Namun, di saat itu, kongres harus diskors karena sempat diwarnai kericuhan hingga ada yang membanting kursi, saling kejar, bahkan sempat memecahkan salah satu kaca gedung.
"Untuk itu kami melaksanakan pengamanan ini atas permintaan dari panitia dan pemerintah provinsi karena ini aset Jatim," kata perwira tinggi Polri itu.
Irjen Nico menegaskan pihaknya dan jajaran mendukung jalannya kongres, apalagi HMI adalah organisasi yang sudah lama dan mengerti demokrasi.
Mengenai kongres yang harusnya selesai pada Senin (22/3), Kapolda mengaku panitia telah mengirimkan permintaan agar kongres diperpanjang karena ada beberapa hal yang belum selesai.
Permintaan tersebut juga disampaikan ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto.
"Sesuai surat hari ini harus selesai. Jika tidak selesai saya serahkan kepada panitia. Saya kira mereka sudah dewasa. Saya yakin HMI bisa menyelesaikannya," tutur dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy